Hening di Kalibata: Presiden Prabowo Pimpin Ziarah Nasional dan Renungan Suci Hari Pahlawan 2025
Jakarta, Framing NewsTV - Presiden Prabowo Subianto memimpin Upacara Ziarah Nasional dan Renungan Suci dalam rangka peringatan Hari Pahlawan 2025 yang digelar di Taman Makam Pahlawan Utama Nasional Kalibata, Jakarta. Acara berlangsung pada Minggu malam, 10 November, tepat pukul 23.50 WIB. Momentum ini menjadi tradisi tahunan yang menegaskan komitmen negara dalam menghormati para pahlawan yang telah mengorbankan jiwa raga untuk kemerdekaan Indonesia.
Presiden Prabowo tiba di lokasi sekitar pukul 23.45 WIB, disambut jajaran pejabat protokoler. Beliau langsung menuju Monumen Garuda Pancasila bersama Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, yang turut mendampingi sepanjang prosesi. Setibanya di pelataran monumen, Presiden meletakkan sebuah karangan bunga bertuliskan “Pahlawanku, Teladanku, Terus Bergerak Melanjutkan Perjuangan”, selaras dengan tema Hari Pahlawan 2025. Aksi simbolis tersebut menjadi bentuk penghormatan kepada seluruh pahlawan yang telah berpulang mendahului bangsa.
Peringatan Hari Pahlawan setiap tanggal 10 November merupakan momen reflektif perjalanan sejarah bangsa. Tidak hanya mengenang, upacara ini juga menjadi pengingat bagi generasi muda mengenai arti penting perjuangan, pengorbanan, dan semangat patriotisme. Seluruh rangkaian acara disusun dengan nuansa khidmat, menunjukkan rasa hormat tertinggi negara kepada para pejuang.
Makna Mendalam Renungan Suci Hari Pahlawan 2025
Prosesi inti upacara berlangsung ketika Presiden Prabowo memimpin sesi mengheningkan cipta. Sebelum memulai, Presiden menyampaikan pesan singkat namun sarat makna, mengajak seluruh peserta upacara dan masyarakat Indonesia untuk tidak melupakan sejarah perjuangan para pahlawan. “Janganlah kita sekali-sekali melupakan jasa mereka, kepahlawanan mereka. Mengheningkan cipta, mulai!” ucapnya tegas.
Suasana di Taman Makam Pahlawan Kalibata sengaja dibuat redup dan minim pencahayaan untuk menambah kekhidmatan. Alunan lagu “Mengheningkan Cipta” ciptaan Truno Prawit memperkuat suasana reflektif. Dengan kepala tertunduk dan sikap hormat, seluruh peserta upacara meresapi setiap detik hening tersebut.
Penghormatan terakhir kepada para pahlawan dilaksanakan setelah sesi hening, dipimpin langsung oleh Presiden sebagai inspektur upacara. Rangkaian acara kemudian ditutup pukul 23.56 WIB. Presiden Prabowo, didampingi Wakil Presiden Gibran, meninggalkan lokasi tepat saat pergantian hari memasuki Senin, 10 November. Momen ini menjadi simbol refleksi bersama mengenai tanggung jawab mengisi kemerdekaan dengan kerja dan dedikasi.
Soliditas Pemerintah Terlihat dari Kehadiran Para Pejabat Tinggi Negara
Upacara Ziarah Nasional Hari Pahlawan 2025 dihadiri hampir seluruh menteri Kabinet Merah Putih, pimpinan lembaga negara, hingga kepala-kepala badan. Kehadiran mereka menegaskan bahwa penghormatan terhadap sejarah bukan hanya tugas presiden dan wakil presiden, tetapi juga merupakan komitmen kolektif seluruh elemen pemerintahan.
Beberapa tokoh kunci terlihat hadir, antara lain Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, KSAD Jenderal Maruli Simanjuntak, KSAL Laksamana Muhammad Ali, dan KSAU Marsekal M. Tonny Harjono. Kehadiran para pemimpin TNI dan Polri tersebut menegaskan bahwa institusi pertahanan dan keamanan memiliki peran strategis dalam melanjutkan nilai-nilai perjuangan yang diwariskan para pahlawan.
Seluruh pejabat negara tampak mengenakan setelan jas formal dengan kopiah hitam dan dasi berwarna biru. Presiden Prabowo dan Wakil Presiden Gibran juga mengenakan pakaian serupa. Keseragaman tersebut melambangkan kebersamaan, solidaritas, dan sikap hormat yang mendalam terhadap jasa para pahlawan yang telah gugur.
Ziarah Nasional sebagai Pengingat Kolektif Bangsa
Upacara ini bukan hanya seremonial tahunan, tetapi menjadi penegas bahwa perjuangan para pahlawan harus diwarisi melalui tindakan nyata. Pemerintah menegaskan bahwa semangat Hari Pahlawan harus tercermin dalam upaya pembangunan, tata kelola pemerintahan yang bersih, serta perbaikan kualitas hidup rakyat.
Selain itu, peringatan Hari Pahlawan menjadi momentum penting untuk memperkuat persatuan nasional. Dalam konteks pembangunan Indonesia terkini, terutama dengan tantangan geopolitik dan ekonomi global, nilai kepahlawanan menjadi fondasi moral dalam menjaga kedaulatan bangsa.
Pemerintah juga menekankan pentingnya pendidikan sejarah bagi generasi muda agar mereka tidak tercerabut dari akar perjuangan bangsanya. Nilai-nilai seperti keberanian, kejujuran, dan pengabdian kepada negara diharapkan tetap hidup dalam setiap anak bangsa. (fntv)

Posting Komentar untuk "Hening di Kalibata: Presiden Prabowo Pimpin Ziarah Nasional dan Renungan Suci Hari Pahlawan 2025"