Kepuasan Publik Setahun Pemerintahan Prabowo–Gibran Capai 77,7%
Jakarta, Framing NewsTV - Indikator Politik Indonesia merilis hasil survei terbaru mengenai evaluasi publik terhadap kinerja pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka setelah genap menjalankan pemerintahan selama 1 tahun. Survei ini menunjukkan bahwa tingkat kepuasan masyarakat berada pada angka yang sangat tinggi, menandakan penerimaan publik yang kuat terhadap arah kebijakan pemerintah.
Kepuasan Publik Capai 77,7%
Berdasarkan hasil survei nasional tersebut, sebanyak 77,7% responden menyatakan puas terhadap kinerja Presiden Prabowo dalam memimpin Indonesia. Angka ini mencakup kategori “sangat puas” dan “cukup puas”.
Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi, dalam konferensi pers virtual pada Sabtu (8/11), menjelaskan bahwa capaian tersebut termasuk tinggi jika dibandingkan dengan catatan survei tahun pertama pemerintahan presiden-presiden sebelumnya di Indonesia.
Burhanuddin menambahkan bahwa tingginya tingkat kepuasan publik menunjukkan adanya persepsi positif yang cukup merata di berbagai kelompok sosial, ekonomi, dan geografis.
Di sisi lain, terdapat 20,8% responden yang menyatakan kurang puas terhadap kinerja presiden. Kelompok ini menyuarakan harapan adanya peningkatan terutama dalam aspek reformasi birokrasi, stabilisasi harga, dan peningkatan efektivitas pelayanan publik.
Menurut Burhanuddin, salah satu faktor kuat yang menopang tingginya angka kepuasan publik adalah keberhasilan pemerintah dalam penyaluran bantuan sosial (bansos) dan bantuan langsung tunai (BLT) kepada masyarakat. Program-program tersebut dipandang tepat sasaran dan memiliki dampak langsung terhadap masyarakat kelompok rentan dan masyarakat berpenghasilan rendah.
Bansos pangan yang menyasar keluarga pra-sejahtera serta BLT yang diperuntukkan meredam tekanan ekonomi dinilai berhasil memperkuat daya beli masyarakat, terutama di tengah fluktuasi harga pangan global. Efektivitas program jaring pengaman sosial ini dinilai menjadi salah satu alasan utama meningkatnya approval terhadap Prabowo.
Perbaikan Persepsi Terhadap Program MBG
Program Makan Bergizi Gratis (MBG) sempat mendapat sorotan negatif setelah muncul beberapa kasus keracunan makanan di sejumlah daerah pada awal pelaksanaan. Namun dalam beberapa bulan terakhir, kasus serupa tercatat menurun signifikan.
Burhanuddin menegaskan bahwa membaiknya persepsi publik terhadap MBG menjadi salah satu variabel pendorong meningkatnya kepuasan publik.
“Kasus keracunan yang terkait MBG sudah jauh berkurang, sehingga persepsi publik ikut membaik,” ujarnya.
Perbaikan ini disebut terjadi setelah pemerintah memperketat sistem pengawasan distribusi menu, meningkatkan standardisasi bahan baku, serta menerapkan sertifikasi ulang bagi penyedia jasa katering.
Di beberapa daerah, pemerintah daerah juga menggandeng UMKM lokal sebagai pemasok bahan baku, sehingga manfaat ekonomi dari program MBG turut meluas.
Persepsi Positif dalam Upaya Pemberantasan Korupsi
Selain kebijakan sosial, aspek pemberantasan korupsi menjadi salah satu indikator yang dinilai positif. Sebanyak 19,5% dari kelompok masyarakat yang puas menyatakan bahwa keberhasilan Prabowo dalam memperkuat agenda antikorupsi menjadi alasan mereka.
Angka tersebut menunjukkan bahwa meskipun pemberantasan korupsi bukan faktor dominan dalam membentuk kepuasan publik, upaya pemerintah memperbaiki tata kelola dan proses penegakan hukum tetap mendapat tempat dalam opini masyarakat.
Selama 1 tahun pemerintahan Prabowo–Gibran, sejumlah langkah penguatan sistem integritas telah dilakukan, seperti peningkatan audit internal di kementerian, digitalisasi sistem pengawasan anggaran, dan kerja sama antar-lembaga penegak hukum.
Metodologi Survei: Sampel 1.220 Responden
Survei Indikator Politik Indonesia dilakukan pada 20–27 Oktober 2025 dengan menggunakan metode multistage random sampling. Populasi survei adalah warga negara Indonesia berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah, dan memiliki hak pilih dalam pemilihan umum.
Jumlah responden yang diwawancarai mencapai 1.220 orang, dengan margin of error (MOE) sekitar ±2,9% pada tingkat kepercayaan 95%. Sampel diambil dari seluruh provinsi di Indonesia dan didistribusikan secara proporsional.
Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara tatap muka oleh pewawancara terlatih.
Quality Control Ketat
Untuk menjamin kualitas data, tim supervisi melakukan quality control terhadap 20% total sampel secara acak melalui kunjungan ulang atau spot check. Hasil quality control menunjukkan tidak ditemukan kesalahan signifikan, sehingga data dinyatakan valid dan dapat dipertanggungjawabkan secara metodologis.
Stabilitas ekonomi nasional selama tahun pertama pemerintahan Prabowo–Gibran turut berkontribusi terhadap meningkatnya kepuasan publik. Inflasi relatif terkendali, harga pangan dijaga agar tidak melonjak ekstrem, dan sejumlah proyek strategis nasional berjalan sesuai rencana.
Dari sisi politik, koalisi pemerintah menunjukkan stabilitas tanpa gejolak internal yang berarti. Komunikasi antara pemerintah pusat dan daerah juga dinilai lebih harmonis terutama dalam penyaluran bansos, program kesehatan, dan pendidikan.
Dengan demikian, tingkat kepuasan publik yang mencapai 77,7% menunjukkan bahwa kebijakan pemerintah dalam bidang sosial, stabilisasi ekonomi, dan penguatan institusi mendapat respons positif dari masyarakat. Meski masih ada 20,8% masyarakat yang kurang puas, tren dukungan publik terhadap pemerintahan Prabowo–Gibran berada pada posisi kuat menjelang tahun kedua pemerintahan. Pemerintah diharapkan terus memperbaiki aspek pelayanan publik dan menjaga konsistensi program-program prioritas agar kepercayaan publik tetap tinggi. (fntv)

Posting Komentar untuk "Kepuasan Publik Setahun Pemerintahan Prabowo–Gibran Capai 77,7%"