Menhub Dudy Purwagandhi Buka Peluang Pemindahan Patung Jenderal Sudirman Demi TOD Dukuh Atas 2027
Framing NewsTV, Jakarta - Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi membuka peluang untuk memindahkan patung Jenderal Sudirman sebagai bagian dari pengembangan kawasan Transit Oriented Development (TOD) di Dukuh Atas, Jakarta.
Rencana pemindahan tersebut disampaikan dalam media briefing pada Selasa, 30 September 2025. Menurut Dudy, Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung sebelumnya telah menyampaikan adanya kemungkinan memindahkan patung yang selama ini berdiri di sisi selatan, agar ditempatkan lebih dekat ke kawasan Thamrin.
TOD Dukuh Atas yang ditargetkan selesai pada tahun 2027
ini mengusung konsep arsitektur melingkar, mirip dengan desain halte Cakra
Selaras Wahana (CSW). Proyek ini digadang-gadang sebagai salah satu terobosan
besar dalam sistem transportasi perkotaan Jakarta yang selama ini dikenal macet
dan tidak terintegrasi secara optimal. Dengan adanya TOD, pemerintah berharap
perpindahan antar-moda transportasi menjadi lebih mudah, cepat, dan nyaman bagi
masyarakat.
TOD Dukuh Atas: Integrasi Empat Moda Transportasi
Kawasan TOD Dukuh Atas dirancang untuk menghubungkan empat
moda transportasi massal berbasis kereta, yaitu MRT (Moda Raya Terpadu), LRT
(Lintas Raya Terpadu), KRL Commuter Line, dan Kereta Bandara Soekarno-Hatta.
Integrasi ini diharapkan dapat memberikan kemudahan mobilitas bagi warga
Jakarta dan para komuter dari daerah sekitar.
Menurut Dudy, desain yang diajukan oleh Pemprov DKI
Jakarta telah memperhitungkan kenyamanan pengguna transportasi umum. “Desainnya
sudah dibuat sedemikian rupa sehingga masyarakat bisa dengan mudah berpindah
dari satu moda transportasi ke moda lain,” jelasnya. Kehadiran TOD ini juga
diyakini akan menjadi model pengembangan transportasi modern yang ramah
lingkungan sekaligus mendukung gaya hidup urban yang semakin dinamis.
Dukungan Jepang dan Studi Kelayakan
Pembiayaan pembangunan TOD Dukuh Atas, termasuk
pemindahan patung Jenderal Sudirman, akan dilaksanakan sepenuhnya oleh Pemprov
DKI Jakarta dengan dukungan dari pihak swasta. Dukungan internasional juga
hadir, salah satunya dari pemerintah Jepang. Melalui Ministry of Land,
Infrastructure, Transport, and Tourism (MLIT), Jepang memberikan hibah studi
teknis kepada Urban Renaissance (UR) Agency untuk melakukan kajian mendalam
mengenai pedestrian deck Dukuh Atas.
Studi tersebut meliputi analisis arus pejalan kaki, aspek
struktural, hingga arsitektural. Tidak hanya itu, kerja sama ini juga dipadukan
dengan program Jabodetabek Urban Transportation Policy Integration Phase 3
(JUTPI-3), yang merupakan hasil kolaborasi antara Kementerian Koordinator
Bidang Ekonomi dengan Japan International Cooperation Agency (JICA). JUTPI-3
berfokus pada peningkatan kapasitas pemangku kepentingan terkait skema
pendanaan, kelembagaan, dan pelaksanaan kawasan integrasi transportasi publik
di Jabodetabek.
Dukungan Pemerintah Pusat dan Manfaat Ekonomi
Menhub Dudy menegaskan bahwa pemerintah pusat mendukung penuh rencana Pemprov DKI Jakarta dalam pengembangan TOD Dukuh Atas. Menurutnya, dibutuhkan koordinasi lintas sektor, terutama terkait pembangunan pedestrian deck yang melintasi jalur kereta api Manggarai–Tanah Abang, serta integrasi moda transportasi publik yang melewati kawasan tersebut.
Selain memperbaiki layanan transportasi, pengembangan TOD Dukuh Atas diyakini akan memberikan dampak ekonomi yang luas. Manfaat yang ditawarkan mencakup peningkatan frekuensi layanan transportasi, keandalan, keselamatan, hingga kenyamanan pengguna. Lebih jauh, integrasi ini akan meningkatkan nilai properti di kawasan strategis, mendorong investasi swasta, membuka lapangan kerja baru, serta menciptakan efisiensi waktu perjalanan masyarakat. Dengan demikian, TOD Dukuh Atas tidak hanya menjadi solusi mobilitas, tetapi juga mendorong keberlanjutan finansial dan pembangunan kota Jakarta yang lebih modern. (*)


Posting Komentar untuk "Menhub Dudy Purwagandhi Buka Peluang Pemindahan Patung Jenderal Sudirman Demi TOD Dukuh Atas 2027"