Wapres Gibran Dorong Pemerataan Listrik 24 Jam di Wilayah 3T, Tinjau Pembangkit Terapung PLN di Ambon
Maluku, Framing NewsTV - Wakil Presiden Republik Indonesia Gibran Rakabuming Raka terus menunjukkan komitmennya dalam mewujudkan pemerataan pembangunan di seluruh pelosok Tanah Air. Salah satu fokus utamanya adalah menghadirkan akses listrik 24 jam penuh bagi masyarakat yang tinggal di wilayah terdepan, terpencil, dan tertinggal (3T).
Harapan itu disampaikan Wapres Gibran saat meninjau Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) Barge Mounted Power Plant (BMPP) Nusantara I milik PLN Indonesia Power di Ambon, Maluku, pada Selasa (14 Oktober 2025). Pembangkit listrik terapung ini merupakan inovasi strategis yang dirancang untuk menjangkau wilayah kepulauan yang sulit diakses oleh pembangkit konvensional.
“Terima kasih PLN. Saya berharap pada 2026, untuk daerah-daerah terpencil dan terluar yang saat ini baru menikmati listrik 6 jam atau 12 jam per hari, bisa segera menikmati listrik 24 jam penuh,” ujar Wapres Gibran dalam keterangan tertulis yang diterima, Sabtu (18 Oktober 2025).
Menurut Gibran, pemerataan akses listrik memiliki dampak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi masyarakat di pedesaan. Ketika listrik tersedia secara berkelanjutan, aktivitas ekonomi seperti industri rumahan, pengolahan hasil pertanian, hingga layanan publik akan meningkat.
“Pemerataan akses listrik akan menggeliatkan perekonomian desa dan mempercepat pertumbuhan kesejahteraan masyarakat. Ini juga menjadi pondasi penting dalam meningkatkan kualitas hidup warga di wilayah 3T,” tegasnya.
Wapres Gibran juga mengapresiasi kinerja PT PLN (Persero) dan Indonesia Power atas komitmen mereka dalam memperluas jangkauan listrik di wilayah kepulauan Indonesia bagian timur. Ia menilai BMPP Nusantara I memiliki peran strategis dalam mendukung pemerataan energi, sekaligus menjadi solusi inovatif menghadirkan listrik yang handal dan efisien.
“Saya menyampaikan terima kasih kepada PLN yang telah menghadirkan solusi listrik bagi masyarakat Maluku. Pembangkit terapung seperti BMPP Nusantara I adalah bukti nyata inovasi dan semangat melayani seluruh pelosok negeri,” ujar Gibran.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Manajemen Pembangkitan PLN, Rizal Calvary Marimbo, menjelaskan bahwa BMPP Nusantara I merupakan bentuk inovasi PLN dalam menghadirkan pembangkit fleksibel yang bisa dengan cepat dimobilisasi ke wilayah kepulauan.
“Pembangkit ini menjamin keandalan sistem kelistrikan dan menjadi solusi strategis untuk pemerataan energi nasional,” kata Rizal.
Rizal juga menambahkan bahwa kehadiran pembangkit ini menjadi simbol transformasi energi yang berkeadilan, sejalan dengan visi pemerintah memperkuat ketahanan energi nasional.
Sementara itu, Direktur Operasi Pembangkit Gas PLN Indonesia Power, Purnomo, menegaskan bahwa pihaknya akan terus mengoptimalkan operasi pembangkit gas agar berjalan efisien, handal, dan berkelanjutan.
“Kami berkomitmen untuk mengoptimalkan pengoperasian pembangkit seperti BMPP Nusantara I agar memberikan dampak langsung bagi masyarakat. Efisiensi dan keberlanjutan menjadi prinsip utama kami,” ujarnya.
Diketahui, BMPP Nusantara I memiliki kapasitas daya 58 megawatt (MW) yang dihasilkan dari enam unit mesin utama, serta didukung oleh Ambon Peaker 1 dengan tambahan daya sebesar 39 MW dari empat unit mesin. Dengan demikian, total daya mampu sistem kelistrikan di Pulau Ambon saat ini mencapai 100 MW.
Adapun beban puncak tertinggi pada malam hari hanya sekitar 65 MW, sehingga sistem masih memiliki cadangan daya sebesar 34 MW, yang berarti pasokan listrik di wilayah tersebut dalam kondisi aman dan stabil.
Selain itu, PLN tengah membangun PLTMG Ambon Peaker 2 dengan kapasitas 50 MW, yang ditargetkan rampung pada Juni 2026. Pembangkit baru ini akan memperkuat pasokan energi di Maluku dan mendukung rencana pemerintah untuk menyediakan listrik tanpa henti bagi seluruh wilayah kepulauan.
Program pemerataan akses listrik ini juga menjadi bagian dari implementasi Asta Cita yang digagas oleh Presiden Prabowo Subianto dan Wapres Gibran Rakabuming Raka, yakni memperkuat pelayanan publik dan mendorong pembangunan yang berkeadilan di seluruh wilayah Indonesia. Dalam konteks ini, akses energi menjadi fondasi utama kemajuan daerah.
Pemerintah menegaskan, tanpa ketersediaan energi yang merata, mustahil mencapai pemerataan ekonomi. Oleh karena itu, langkah nyata seperti pembangunan pembangkit terapung, perluasan jaringan listrik desa, serta digitalisasi sistem kelistrikan menjadi bagian penting dari strategi nasional menuju Indonesia Maju 2045. (fntv)
Posting Komentar untuk "Wapres Gibran Dorong Pemerataan Listrik 24 Jam di Wilayah 3T, Tinjau Pembangkit Terapung PLN di Ambon"