Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pemerintah Gelar Akad Massal KUR untuk 800 Ribu Debitur, Prabowo-Gibran Tegaskan Komitmen Ekonomi Rakyat di Tahun Pertama Pemerintahan



Surabaya, Framing NewsTV - Pemerintah Indonesia secara serentak menggelar Akad Massal Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk 800 ribu debitur di seluruh Indonesia. Kegiatan monumental ini dipusatkan di Dyandra Convention Center, Surabaya, pada Selasa (21/10/2025), sekaligus menjadi ajang peluncuran Kredit Program Perumahan dan simbol komitmen pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka dalam memperkuat pondasi ekonomi kerakyatan.

Acara besar ini turut dihadiri oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Menteri Koperasi dan UKM Maman Abdurrahman, serta Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia Mukhtaruddin. Selain pejabat pusat, kegiatan ini juga melibatkan gubernur, bupati, wali kota, perbankan nasional, serta ribuan pelaku UMKM baik secara langsung maupun daring dari berbagai wilayah Indonesia.

Khofifah: Sinergi Nasional Menuju Ekonomi Rakyat yang Inklusif
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyampaikan apresiasinya terhadap penyelenggaraan kegiatan ini yang dinilainya sebagai bukti nyata sinergi lintas kementerian dalam memperkuat perekonomian nasional.

“Bahwa 800 ribu akad massal, saya rasa ini sangat bermakna dan insya Allah memberikan solusi bagi banyak pihak — bukan hanya bagi masyarakat yang belum memiliki rumah, tapi juga petani, pelaku UMKM, hingga penciptaan lapangan kerja baru,” ujar Khofifah.

Ia juga menegaskan bahwa kegiatan ini selaras dengan semangat “Jatim Tangguh dan Terus Bertumbuh” dalam memperingati hari jadi ke-80 Provinsi Jawa Timur. Filosofi kerja Pemerintah Provinsi Jawa Timur berlandaskan nilai BISA — Berdaya, Inklusif, Sinergi, dan Adaptif. Menurut Khofifah, semangat inklusif berarti “tidak ada yang tertinggal”, dan forum ekonomi semacam ini memastikan setiap elemen masyarakat dapat merasakan manfaat pembangunan secara merata.

Maman Abdurrahman: KUR Dorong Kolaborasi dari Sabang sampai Merauke
Menteri Koperasi dan UKM Maman Abdurrahman dalam laporannya menyebutkan bahwa akad massal KUR kali ini melibatkan sekitar 800 ribu pelaku UMKM di 38 provinsi. Nilai kredit yang disalurkan bervariasi antara sepuluh juta rupiah hingga satu miliar rupiah, dengan mayoritas berada di kisaran sepuluh juta hingga seratus juta rupiah.

“Momentum akad KUR massal ini ditujukan untuk mendorong kolaborasi dari Sabang sampai Merauke, baik di tingkat kabupaten, provinsi, maupun pusat. Dengan semangat kolaborasi, partisipasi masyarakat akan makin luas,” ungkapnya.

Hingga Oktober 2025, realisasi penyaluran KUR telah mencapai dua ratus delapan belas triliun rupiah atau 72,6 persen dari target tiga ratus triliun rupiah, dengan total tiga koma tujuh juta debitur, terdiri dari satu koma nol delapan juta debitur graduasi dan satu koma nol lima juta debitur baru.

Maman menegaskan bahwa alokasi KUR ke sektor produksi kini telah mencapai 60 persen, dan akan terus ditingkatkan hingga 62 persen pada tahun depan. Menurutnya, peningkatan porsi ini akan memberikan efek berganda terhadap penyerapan tenaga kerja, karena setiap entitas usaha rata-rata menyerap dua hingga tiga pekerja.

“Artinya, melalui KUR, kita dorong penyerapan antara enam hingga sembilan juta tenaga kerja di seluruh Indonesia,” jelasnya.

Mukhtaruddin: KUR Lindungi dan Berdayakan Pekerja Migran Indonesia
Dari sisi perlindungan tenaga kerja, Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (PPMI) Mukhtaruddin menegaskan bahwa program KUR kini juga menyasar Pekerja Migran Indonesia (PMI) sebagai bentuk kehadiran negara dalam melindungi calon pekerja migran dari praktik pinjaman ilegal atau pinjol.

“KUR PMI merupakan bentuk perlindungan agar calon pekerja migran tidak terjerat pinjaman ilegal. Hingga saat ini, sudah tersalurkan enam puluh miliar rupiah dari total dua ratus sepuluh miliar rupiah, dengan dua ribu seratus penerima,” ungkapnya.

Mukhtaruddin juga menambahkan bahwa Jawa Timur merupakan kantong terbesar pekerja migran di Indonesia, dan pemerintah kini memperkuat tata kelola PMI dari hulu hingga hilir — termasuk dengan pelatihan bahasa asing dan peningkatan keterampilan kerja.

“Presiden menekankan dua hal: perlindungan dan peningkatan kapasitas SDM migran. Bahasa Inggris, Mandarin, Korea, dan Jepang menjadi fokus pelatihan. Kita juga bergeser dari pekerja low skill ke medium-high skill karena peluang kerja di luar negeri semakin besar,” jelasnya.

Airlangga Hartarto: Tahun Pertama Pemerintahan Prabowo-Gibran Tunjukkan Hasil Nyata
Dalam kesempatan yang sama, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menegaskan bahwa tahun pertama pemerintahan Presiden Prabowo Subianto telah menghasilkan capaian konkret di bidang ekonomi rakyat.

Program Makan Bergizi Gratis sudah mencapai satu koma satu miliar porsi, beasiswa Sekolah Rakyat diberikan kepada lebih dari sembilan ribu tujuh ratus lima siswa, renovasi enam belas ribu sekolah, serta subsidi perumahan FLPP bagi dua ratus dua puluh satu ribu penerima,” papar Airlangga.

Ia juga menekankan bahwa penyaluran KUR sektor produksi kini sudah di atas 60 persen, dengan tingkat kredit macet (NPL) terjaga di angka 2,28 persen, jauh lebih rendah dibandingkan kredit non-KUR yang berada di angka 4,55 persen.

Selain itu, Airlangga mengumumkan peluncuran Kredit Program Perumahan dengan tambahan anggaran seratus tiga puluh triliun rupiah, di luar pagu KUR tiga ratus triliun rupiah. Program ini ditujukan untuk membangun sekitar tiga ratus dua puluh ribu rumah bagi masyarakat dengan plafon kredit hingga dua puluh miliar rupiah bagi kontraktor UMKM.

“Untuk calon pekerja migran, KUR juga bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan pelatihan bahasa dan peningkatan skill. Tidak ada batas maksimum — the sky is the limit. Selama produktif, pasti kami dukung,” tegas Airlangga.

Gotong Royong Ekonomi Rakyat Jadi Semangat Bersama
Menutup acara, Airlangga menekankan pentingnya peran pemerintah daerah dalam mendata calon penerima dan melakukan pendampingan agar penyaluran KUR tepat sasaran.

“Hari ini kita menyaksikan 800 ribu wirausaha baru, 800 ribu UMKM, 800 ribu pahlawan ekonomi. Inilah semangat gotong royong ekonomi rakyat,” ujarnya.

Kegiatan Akad Massal KUR 2025 bukan sekadar seremoni penyaluran kredit, tetapi merupakan momentum kebangkitan ekonomi nasional berbasis rakyat — di mana kolaborasi antara pemerintah pusat, daerah, perbankan, dan masyarakat menjadi kunci membangun Indonesia yang mandiri dan berdaya saing di era baru kepemimpinan Prabowo-Gibran. (fntv)

Posting Komentar untuk "Pemerintah Gelar Akad Massal KUR untuk 800 Ribu Debitur, Prabowo-Gibran Tegaskan Komitmen Ekonomi Rakyat di Tahun Pertama Pemerintahan"