Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Prabowo Subianto Ungkap Kisah Hidup dan Pandangan Ekonomi di Forbes Global CEO Conference 2025



Jakarta, Framing NewsTV - Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menghadiri Forbes Global CEO Conference 2025 yang digelar di The St. Regis Jakarta pada Rabu malam, 15 Oktober 2025. Dalam acara prestisius tersebut, Prabowo tidak hanya hadir sebagai tamu kehormatan, tetapi juga tampil sebagai pembicara utama (keynote speaker) di hadapan para tokoh bisnis dunia.

Acara bergengsi ini diawali dengan jamuan makan malam eksklusif yang dihadiri oleh para pemimpin perusahaan global, investor, dan tokoh ekonomi. Prabowo tiba sekitar pukul 19.00 WIB dan langsung disambut hangat oleh Steve Forbes, pendiri sekaligus pemimpin majalah bisnis terkenal asal Amerika Serikat, Forbes Magazine. Keduanya terlihat akrab, bahkan kompak mengenakan batik khas Indonesia, simbol keanggunan sekaligus diplomasi budaya.

Steve Forbes kemudian mengantar Prabowo menuju meja utama tempat jamuan makan malam berlangsung. Di meja yang sama, hadir pula William Adamopoulos, CEO Forbes Asia, serta Hashim Djojohadikusumo, adik kandung Prabowo yang juga dikenal sebagai pengusaha nasional.

Mengenang Masa Muda Penuh Perjuangan

Usai jamuan makan malam, sesi utama acara pun dimulai. Steve Forbes memimpin sesi diskusi yang penuh antusiasme dengan meminta Prabowo berbagi cerita tentang masa mudanya. “Presiden Prabowo memiliki pengalaman hidup yang menakjubkan,” ujar Forbes membuka sesi percakapan yang berlangsung hangat namun mendalam.

Prabowo kemudian memulai kisah masa kecilnya yang penuh dinamika. Ia menceritakan bahwa dirinya banyak berpindah-pindah negara selama masa muda karena mengikuti sang ayah, Soemitro Djojohadikusumo, yang diasingkan secara politik pada masa pemerintahan Presiden Soekarno.

“Ya, saya rasa saya mengikuti ayah saya. Intinya, ayah saya sedang diasingkan. Dia adalah penentang Presiden Soekarno, dan karena alasan politik, kami harus meninggalkan Indonesia,” ungkap Prabowo dengan nada reflektif.

Menurutnya, perpindahan itu bukanlah hal mudah. Ia dan keluarganya harus menyesuaikan diri dengan lingkungan baru setiap dua tahun sekali. “Jadi, ke mana pun ayah saya pergi, kami ikut. Setiap dua tahun kami berpindah negara. Itu pengalaman yang membentuk saya,” tutur Prabowo.

Warisan Pemikiran Soemitro Djojohadikusumo

Dalam forum internasional itu, Prabowo juga mengenang sosok ayahnya yang dikenal sebagai ekonom nasionalis dan tokoh kemerdekaan Indonesia. Soemitro, yang menempuh pendidikan di Belanda dan aktif di Partai Sosialis Indonesia (PSI), dikenal memiliki pemikiran yang progresif. Ia bahkan berperan penting dalam menjalin komunikasi dengan kalangan bisnis internasional demi kepentingan ekonomi nasional.

“Ayah saya adalah seorang idealis. Ia percaya pada sosialisme, tetapi juga realistis. Ia menjalin hubungan dengan pemimpin bisnis dan kapitalis di Amerika Serikat karena tahu bahwa pembangunan ekonomi Indonesia membutuhkan kerja sama lintas ideologi,” ujar Prabowo.

Lebih jauh, Prabowo mengungkap bahwa sang ayah bahkan sempat melobi kalangan bisnis di New York dan membantu perusahaan besar seperti 20th Century Fox dalam upaya menjalin hubungan ekonomi dengan Indonesia. “Dari beliau saya belajar pentingnya keseimbangan antara idealisme dan pragmatisme,” tambahnya.

Prabowo: Ekonomi Campuran Adalah Jalan Tengah Terbaik

Berangkat dari pengalaman pribadi dan pelajaran dari ayahnya, Prabowo menegaskan pandangannya bahwa Indonesia membutuhkan sistem ekonomi campuran — sebuah keseimbangan antara kapitalisme dan sosialisme. Ia menilai, pendekatan ekonomi yang moderat akan menciptakan pemerataan dan efisiensi yang berkelanjutan.

“Saya percaya, yang terbaik bagi Indonesia adalah ekonomi campuran — mengambil yang terbaik dari kapitalisme dan sosialisme. Kita perlu fleksibel, seperti yang pernah dikatakan Tony Blair, bahwa kita harus menemukan jalan tengah yang pragmatis,” tegasnya disambut tepuk tangan para peserta.

Menurut Prabowo, sistem ekonomi seperti itu relevan untuk menghadapi tantangan global saat ini, di mana ketimpangan ekonomi dan perubahan iklim menjadi ancaman nyata bagi stabilitas dunia. “Kita harus memastikan bahwa pertumbuhan ekonomi tidak hanya dinikmati oleh segelintir orang, tetapi juga memberi manfaat bagi rakyat kecil,” tambahnya.

Kembali ke Indonesia dan Awal Pengabdian

Dalam sesi penutup, Prabowo mengenang tahun 1968 sebagai momen penting dalam hidupnya. Saat itu, kepemimpinan nasional telah berganti dari Presiden Soekarno ke Presiden Soeharto. Bersamaan dengan perubahan politik tersebut, Soemitro dipanggil pulang oleh pemerintah untuk kembali mengabdi di tanah air.

“Presiden Soekarno digantikan oleh Presiden Soeharto. Ayah saya dipanggil kembali untuk bertugas di pemerintahan. Dan saya pun kembali ke Indonesia pada tahun 1968,” ujarnya mengenang masa transisi itu dengan penuh makna.

Kepulangan tersebut menjadi titik awal perjalanan panjang Prabowo dalam dunia militer, politik, hingga akhirnya memimpin Indonesia sebagai Presiden ke-8 Republik Indonesia.

Diplomasi Ekonomi dan Citra Indonesia di Mata Dunia

Partisipasi Prabowo di Forbes Global CEO Conference 2025 bukan sekadar kehormatan pribadi, melainkan bagian dari diplomasi ekonomi Indonesia. Forum tersebut mempertemukan para CEO global dari berbagai sektor — mulai dari teknologi, energi, keuangan, hingga manufaktur — untuk membahas arah ekonomi dunia.

Kehadiran Prabowo sebagai kepala negara menjadi sinyal kuat bahwa Indonesia siap memainkan peran penting dalam arsitektur ekonomi global. Dengan mengusung semangat kolaborasi dan keseimbangan, Prabowo menegaskan bahwa Indonesia bukan hanya pasar potensial, tetapi juga mitra strategis bagi dunia.

Kisah hidup Prabowo Subianto di Forbes Global CEO Conference 2025 memberi gambaran jelas tentang filosofi kepemimpinannya: nasionalis, berakar pada sejarah keluarga, namun berpandangan global dan pragmatis. Ia tidak sekadar berbicara tentang masa lalu, tetapi juga mengirim pesan tentang masa depan Indonesia — sebuah bangsa yang kuat karena mampu menyeimbangkan nilai, ideologi, dan kepentingan ekonomi dunia. (fntv)

Posting Komentar untuk "Prabowo Subianto Ungkap Kisah Hidup dan Pandangan Ekonomi di Forbes Global CEO Conference 2025"