Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Israel Deportasi Aktivis Global Sumud Flotilla, Dunia Melawan



Framing NewsTV - Ratusan aktivis dari Global Sumud Flotilla yang sebelumnya ditahan otoritas Israel kini telah diproses di Pelabuhan Ashdod. Proses tersebut dilakukan sebagai bagian dari persiapan deportasi ke negara asal masing-masing setelah para aktivis ditangkap ketika mencoba menembus blokade menuju Jalur Gaza dalam misi kemanusiaan.

Dalam rekaman video yang dirilis kepolisian Israel pada Kamis, para aktivis terlihat menjalani pemeriksaan ketat usai dipindahkan dari kapal. Israel menegaskan bahwa konvoi tersebut melanggar blokade maritim yang diberlakukan di Gaza, sehingga seluruh misi Global Sumud Flotilla akan selalu dihentikan.


Menurut keterangan para aktivis, ada sekitar lima ratus orang yang berada di atas kapal flotilla. Mereka terdiri dari warga berbagai negara dengan latar belakang berbeda, mulai dari pegiat kemanusiaan, tokoh masyarakat sipil, hingga aktivis lingkungan internasional. Meski demikian, otoritas Israel tetap menganggap mereka melanggar hukum dan memilih untuk mendeportasi seluruh penumpang.

Global Sumud Flotilla dikenal sebagai armada kemanusiaan internasional yang berupaya menyalurkan bantuan bagi rakyat Palestina di Gaza. Misi terbaru mereka membawa muatan penting berupa makanan, obat-obatan, hingga susu formula bayi. Para penyelenggara menegaskan bahwa misi flotilla selalu bersifat damai, non-kekerasan, dan berfokus pada kemanusiaan.


Namun, Israel berpegang pada alasan keamanan nasional. Pemerintah Israel berulang kali menegaskan bahwa blokade maritim di Gaza diberlakukan untuk mencegah masuknya senjata maupun material yang dianggap bisa digunakan oleh kelompok bersenjata Hamas. Ketegangan inilah yang selalu membuat misi flotilla berakhir dengan penahanan.

Penahanan ratusan aktivis flotilla dengan cepat memicu gelombang kecaman di berbagai negara. Di Paris, Prancis, aksi protes solidaritas berujung bentrokan antara demonstran pro-Palestina dan aparat keamanan. Massa menyerukan agar pemerintah menghentikan segala bentuk kerja sama militer dan penjualan senjata kepada Israel.


Selain itu, para demonstran juga menuntut agar para aktivis flotilla yang ditahan mendapatkan perlindungan penuh dari komunitas internasional. Mereka menilai tindakan Israel tidak hanya ilegal, tetapi juga bentuk pelanggaran hukum internasional karena menghentikan misi damai di perairan internasional.

Tak hanya di Prancis, protes serupa juga berlangsung di Kolombia, Italia, dan Spanyol. Ribuan orang turun ke jalan membawa bendera Palestina dan spanduk kecaman terhadap Israel. Aksi-aksi tersebut menunjukkan semakin luasnya solidaritas global terhadap perjuangan rakyat Palestina serta penolakan terhadap tindakan Israel yang dinilai melanggar hukum kemanusiaan.


Bagi banyak pihak, kasus ini bukan hanya soal flotilla, melainkan simbol perlawanan global terhadap blokade Gaza yang sudah berlangsung bertahun-tahun. Demonstrasi di berbagai negara menandakan bahwa isu Palestina tetap menjadi perhatian besar dunia, dan semakin banyak masyarakat sipil yang berani menyuarakan solidaritasnya.


Ketegangan ini tidak bisa dilepaskan dari konflik panjang di Gaza. Sejak serangan Hamas pada tujuh Oktober dua ribu dua puluh tiga yang menewaskan sekitar seribu dua ratus orang di Israel dan menyebabkan lebih dari dua ratus lima puluh orang disandera, Israel melancarkan operasi militer besar-besaran. Serangan balasan tersebut hingga kini menewaskan lebih dari enam puluh enam ribu warga Palestina, menurut data otoritas kesehatan Gaza yang diakui PBB.

Dengan situasi kemanusiaan yang semakin memburuk, upaya kelompok internasional seperti Global Sumud Flotilla dianggap sangat penting. Namun, penahanan yang dilakukan Israel kembali menegaskan betapa sulitnya menyalurkan bantuan ke Gaza.


Penahanan ratusan aktivis flotilla oleh Israel telah menjadi pemicu solidaritas global yang lebih luas. Dari Paris hingga Bogota, dari Roma hingga Madrid, suara penolakan terhadap blokade Gaza semakin keras terdengar. Peristiwa ini menegaskan bahwa perjuangan kemanusiaan di Palestina tidak lagi menjadi isu lokal, melainkan telah menjelma menjadi persoalan moral global yang menuntut penyelesaian segera. (fntv)

Posting Komentar untuk "Israel Deportasi Aktivis Global Sumud Flotilla, Dunia Melawan"