Puluhan Ribu Warga Spanyol Demo Kecam Israel Atas Konvoi Gaza
Framing NewsTV - Puluhan ribu warga Spanyol turun ke jalan pada Kamis, dua Oktober dua ribu dua puluh lima, untuk menggelar aksi protes besar-besaran menentang tindakan angkatan laut Israel yang menghentikan secara paksa konvoi bantuan kemanusiaan menuju Jalur Gaza. Aksi solidaritas ini dilaporkan oleh penyiar negara RTVE serta sejumlah media arus utama Spanyol, dan dengan cepat menarik perhatian dunia internasional.
Gelombang demonstrasi ini berlangsung di berbagai kota besar, termasuk Madrid, Barcelona, dan Valencia. Para demonstran menuding Israel melakukan genosida di Jalur Gaza, sambil menyerukan agar akses kemanusiaan segera dibuka tanpa hambatan. Ribuan massa berkumpul membawa spanduk, mengibarkan bendera Palestina, dan menyerukan slogan-slogan solidaritas.
Di Madrid, titik aksi terpusat di depan Kementerian Luar Negeri Spanyol. Manifesto yang dibacakan di lokasi menyebut dengan tegas, “Jika mereka menyerang konvoi, berarti mereka menyerang kita semua.” Kalimat tersebut menggambarkan kemarahan publik Eropa terhadap tindakan Israel yang dinilai melanggar hukum internasional.
Selain mengecam keras Israel, massa juga menuding Uni Eropa ikut bertanggung jawab. Banyak pengunjuk rasa menilai bahwa blok Eropa gagal menekan Israel untuk menghormati prinsip-prinsip kemanusiaan dan hukum internasional. Seruan pemutusan hubungan diplomatik dengan Israel pun menggema di tengah demonstrasi, mencerminkan semakin luasnya tekanan terhadap pemerintah Barat agar bersikap lebih tegas.
Kemarahan publik kian memuncak setelah pasukan khusus Israel dilaporkan membajak sekitar empat puluh kapal dari armada Global Sumud Flotilla, sebuah inisiatif internasional yang mengirimkan bantuan ke Gaza. Dalam operasi tersebut, lebih dari empat ratus kru ditahan, berasal dari berbagai negara, termasuk aktivis lingkungan Swedia Greta Thunberg. Israel berencana mendeportasi para aktivis pro-Palestina itu, sebuah langkah yang memicu kecaman luas di Eropa dan dunia.
Menurut para penyelenggara, tindakan Israel tidak hanya bersifat agresif, tetapi juga ilegal. Konvoi yang ditahan sejatinya merupakan konvoi damai dan non-kekerasan, yang membawa kebutuhan pokok seperti makanan, susu formula bayi, serta obat-obatan. Penahanan itu dinilai sebagai bentuk pelanggaran hukum internasional, bahkan disebut “pembajakan” oleh para pendukung Palestina di media sosial X.
Akar konflik Gaza bermula pada tujuh Oktober dua ribu dua puluh tiga, ketika militan Hamas dan kelompok bersenjata lainnya melakukan serangan ke wilayah Israel. Serangan itu menewaskan sekitar seribu dua ratus orang serta menyebabkan lebih dari dua ratus lima puluh orang disandera ke Gaza.
Sebagai respons, Israel melancarkan operasi militer skala besar yang hingga kini menewaskan lebih dari enam puluh enam ribu warga Palestina, berdasarkan data otoritas kesehatan Gaza yang dikuasai Hamas. Angka tersebut juga dianggap kredibel oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), meski sering diperdebatkan oleh pihak Israel. Serangan balasan Israel telah menghancurkan sebagian besar infrastruktur Gaza dan menyebabkan krisis kemanusiaan yang semakin memburuk.
Aksi protes di Spanyol menjadi bukti nyata bahwa dukungan internasional terhadap rakyat Palestina semakin menguat. Di berbagai belahan dunia, termasuk Eropa, Asia, dan Amerika Latin, gerakan solidaritas terus bermunculan. Demonstrasi besar di Spanyol ini memperlihatkan bahwa isu Gaza bukan lagi konflik regional, melainkan telah menjadi isu kemanusiaan global yang menuntut perhatian segera.
Dengan semakin meningkatnya jumlah korban sipil dan terhambatnya jalur bantuan, desakan agar dunia internasional mengambil langkah nyata kian menguat. Aksi ini tidak hanya menjadi suara rakyat Spanyol, tetapi juga simbol kepedulian global terhadap tragedi kemanusiaan yang terjadi di Gaza. (fntv)
Posting Komentar untuk "Puluhan Ribu Warga Spanyol Demo Kecam Israel Atas Konvoi Gaza"