Serangan Balasan Iran Lumpuhkan Tel Aviv: Rudal Hancurkan Permukiman, Korban Berjatuhan
Framing NewsTV, Tel Aviv — Konflik Iran-Israel memanas ke level baru. Ratusan rudal balistik dan drone Iran menghantam jantung Israel, termasuk Tel Aviv, dalam serangan balasan paling brutal sejauh ini. Kerusakan hebat dan korban luka dilaporkan dari berbagai titik.
Media Israel menggambarkan skala kehancuran yang belum pernah terjadi sebelumnya. Di Ramat Gan, kawasan permukiman padat di pusat Israel, sembilan gedung rata dengan tanah. Puluhan apartemen rusak parah, mobil-mobil hancur, sementara tim penyelamat sibuk mengevakuasi korban.
Layanan medis Magen David Adom mencatat sedikitnya sembilan korban luka, satu di antaranya dalam kondisi kritis. Beberapa warga masih dilaporkan terjebak di reruntuhan bangunan.
Serangan balasan Iran ini merupakan bagian dari Operasi True Promise 3, yang diumumkan oleh Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) pada Jumat malam, 13 Juni 2025. Teheran menyatakan serangan ini sebagai respons atas operasi militer Israel sebelumnya yang menewaskan para petinggi militer dan ilmuwan nuklir Iran.
"Operasi ini menargetkan pusat-pusat militer, pangkalan udara, serta fasilitas produksi senjata yang menjadi sumber agresi terhadap Iran," ungkap pernyataan resmi IRGC.
Rudal-rudal ditembakkan dari Teheran dan Kermanshah menuju berbagai titik strategis di Israel. Video yang diunggah warga menunjukkan dentuman ledakan hebat, bola api raksasa, serta sirene serangan udara yang meraung-raung di Tel Aviv.
Konflik dipicu oleh serangan militer Israel pada Jumat dini hari, yang menargetkan ibu kota Teheran dan beberapa kota lain di Iran. Serangan ini menewaskan sejumlah petinggi militer Iran, termasuk Mayor Jenderal Mohammad Baqeri dan Panglima Tertinggi IRGC Mayor Jenderal Hossein Salami. Iran segera menunjuk pengganti mereka dalam hitungan jam.
Menurut perwakilan Iran di PBB, Sa’eed Iravani, total korban jiwa di Iran akibat serangan Israel mencapai 78 orang, dengan 320 lainnya luka-luka. Ia menuding serangan Israel didukung penuh oleh Amerika Serikat.
"Senjata Amerika digunakan untuk membunuh warga kami. Ini adalah deklarasi perang," tegas Iravani dalam sidang Dewan Keamanan PBB.
Sementara itu, AS mengakui membantu Israel mematahkan sebagian serangan Iran dengan sistem pertahanan rudal Patriot, THAAD, serta dukungan kapal perusak Angkatan Laut AS di Laut Mediterania. Pesawat tempur AS juga dikerahkan berpatroli di kawasan Timur Tengah.
Namun, perwakilan AS di PBB, Pitt McCoy, membantah bahwa Washington terlibat dalam serangan Israel terhadap Iran. "Kami diberitahu, tapi tidak ikut serta dalam operasi militer itu," ujarnya.
Situasi kian memanas. Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, mengecam keras Israel dan bersumpah akan membalas lebih keras jika agresi berlanjut. "Israel akan menghadapi nasib pahit yang belum pernah mereka bayangkan," ancamnya. (fntv)