Tel Aviv Hancur Dihujani Rudal Iran: Serangan Terbesar Sejak Perang Meletus
Framing NewsTV, Tel Aviv — Situasi di Timur Tengah kian membara. Iran melancarkan serangan balasan besar-besaran ke Israel yang mengakibatkan kehancuran parah di sejumlah wilayah, khususnya Tel Aviv. Media Israel menyebut ini sebagai serangan paling mematikan dan menghancurkan sejak konflik kedua negara meningkat tajam.
Serangan yang diluncurkan sejak Jumat malam hingga Sabtu (14/6/2025) ini memicu banyak reaksi, termasuk dari para tokoh dunia Islam. Ustadz Abdul Halim, alumni Al-Azhar Kairo Mesir, dalam unggahannya di media sosial menyatakan, “Ini baru Iran, gimana kalau seluruh negara Arab ikut bertindak... mungkin negara teroris ini sudah lenyap di peta dunia.” Ustadz Salman Al-Islamy pun turut menyerukan dukungan: “Ayo Iran hancurkan si bengis zion. Yang bilang perangnya pura-pura, fix buta mata buta hati.”
Gelombang Serangan Beruntun Iran
Front Pertahanan Israel mengonfirmasi, sejak Sabtu pagi, Iran terus meluncurkan rentetan roket dalam gelombang keenam. Rudal-rudal tersebut ditembakkan langsung dari Teheran dan Kermanshah, menghantam area luas di Israel tengah, utara, hingga selatan. Beberapa situs strategis di Tel Aviv menjadi sasaran utama, termasuk yang berdekatan dengan markas besar Kementerian Pertahanan Israel.
Surat kabar Yedioth Ahronoth melaporkan, dalam waktu 15 menit saja, Iran melepaskan tiga rudal yang langsung menghantam Tel Aviv. Ledakan hebat terdengar di banyak permukiman di Israel tengah, utara, dan bahkan selatan. Sirene peringatan berbunyi di Yerusalem, Tepi Barat, Tel Aviv, hingga ratusan titik lainnya.
Korban Berjatuhan, Puluhan Bangunan Rata dengan Tanah
Data terakhir menunjukkan sedikitnya tiga warga Israel tewas, termasuk seorang wanita yang terkena rudal di Ramat Gan. Dua lainnya tewas dalam serangan roket di kota Rishon Letzion. Jumlah korban luka pun terus bertambah, mencapai sekitar 90 orang, dengan beberapa di antaranya dalam kondisi kritis.
Channel 13 Israel melaporkan kerusakan luar biasa di Tel Aviv, di mana puluhan bangunan dan kendaraan rusak total akibat hantaman langsung rudal maupun serpihan ledakan. Di kawasan Ramat Gan saja, Haaretz mencatat sembilan bangunan hancur, sementara 100 warga dinyatakan kehilangan tempat tinggal. Sebuah apartemen setinggi 32 lantai juga dilaporkan mengalami kerusakan serius.
Wali Kota Ramat Gan mengungkapkan bahwa skala kehancuran saat ini jauh di luar perkiraan mereka. Tim penyelamat masih berjuang mengevakuasi warga yang terjebak di sejumlah gedung runtuh.
Drone Iran Tembus Pertahanan Israel
Selain serangan rudal, Iran juga mengirimkan drone ke wilayah Israel. Beberapa drone berhasil disusupi hingga kawasan Laut Mati dan Pegunungan Hebron, sebelum akhirnya berhasil dicegat oleh sistem pertahanan udara Israel. Tentara Israel kembali memperingatkan penduduk untuk tetap berada di tempat perlindungan.
Dalam pernyataannya, Korps Garda Revolusi Islam Iran (IRGC) menegaskan bahwa serangan yang mereka luncurkan merupakan bagian dari Operasi Janji Jujur 3 — sebuah aksi balasan atas agresi besar Israel yang sebelumnya menyerang wilayah Iran dan menewaskan sejumlah jenderal, ilmuwan nuklir, serta warga sipil.
IRGC menyebut mereka menggunakan sistem senjata pintar dan rudal presisi tinggi dalam operasi ini. Seorang pejabat senior Iran yang dikutip Reuters menegaskan bahwa "tidak ada lagi tempat aman di Israel" dan memperingatkan bahwa serangan balasan Teheran masih jauh dari selesai.
Kepanikan di Tengah Pemadaman Listrik dan Sistem Darurat
Akibat rentetan serangan ini, aliran listrik di beberapa wilayah Israel tengah dilaporkan padam. Banyak warga yang terjebak di rumah-rumah mereka tanpa akses komunikasi. IDF (Tentara Pertahanan Israel) mengimbau masyarakat untuk tidak membagikan lokasi serangan demi keamanan.
Sementara itu, pasukan penyelamat, tim medis, dan regu darurat terus dikerahkan ke berbagai titik untuk mencari korban di bawah reruntuhan. Israel Channel 12 melaporkan, pada Sabtu dini hari saja, tujuh warga kembali mengalami luka-luka akibat serangan lanjutan.
Ketegangan Terus Memuncak
Kepala Polisi Distrik Tel Aviv menyatakan serangan ini sebagai salah satu peristiwa terburuk yang pernah terjadi di wilayahnya. “Gedung-gedung runtuh, seluruh lantai hancur. Tim penyelamat kami bekerja sepanjang waktu untuk mengevakuasi korban,” ujarnya.
Sebelumnya, pada Jumat malam, Israel juga mengklaim berhasil mencegat beberapa target udara, termasuk pesawat tak berawak di kawasan Eilat dan Wadi Arava, serta beberapa kapal rudal.
Namun, hingga saat ini, Iran masih mengisyaratkan bahwa serangan balasan belum selesai. Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, menegaskan bahwa Israel akan menghadapi "nasib yang sangat pahit" bila terus melanjutkan agresi mereka.
Situasi Memburuk, Dunia Memantau
Konflik antara Iran dan Israel kini memasuki fase paling berbahaya. Banyak pihak khawatir eskalasi ini dapat memicu perang regional yang lebih luas, apalagi dengan keterlibatan Amerika Serikat yang secara aktif membantu pertahanan udara Israel.
Perang terbuka antara dua kekuatan besar di kawasan ini seolah menjadi bom waktu, sementara dunia internasional terus mengimbau kedua belah pihak untuk menahan diri. (fntv)