Trump-Xi Jinping Sepakat Akhiri Perang Dagang, Bursa Asia Langsung Meroket!
Foto: Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping dalam sebuah pertemuan resmi. (AP/Susan Walsh/Foto Arsip)
Jakarta
– Pasar keuangan Asia langsung menyambut meriah kabar mengejutkan dari Swiss:
Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping akhirnya
mencapai kesepakatan dagang penting setelah serangkaian pertemuan intens selama
akhir pekan.
Optimisme menyebar cepat ke seluruh lantai bursa Asia-Pasifik. Pelaku pasar menyambut hangat sinyal positif yang datang dari dua ekonomi terbesar dunia itu, yang selama beberapa tahun terakhir terlibat dalam konflik tarif dan ketegangan perdagangan yang mengguncang ekonomi global.
Dalam pernyataan resmi, pejabat AS menyebutkan bahwa kesepakatan tersebut mencakup komitmen China untuk meningkatkan impor dari AS, terutama di sektor energi dan pertanian, yang selama ini menjadi titik panas dalam negosiasi. Sementara itu, pejabat tinggi Beijing menyebut pertemuan di Swiss telah menghasilkan “konsensus penting” yang membuka jalan bagi stabilitas ekonomi global.
Bursa Asia Langsung Menghijau
Reaksi
pasar tidak menunggu lama. Saat bursa Asia-Pasifik dibuka pada Senin pagi,
indeks-indeks utama langsung melonjak.
- Di Jepang, Nikkei 225 naik 0,36%, sementara indeks Topix bertambah 0,19%.
- Di Korea Selatan, indeks Kospi melonjak 0,67%, meskipun indeks Kosdaq yang berisi saham-saham kapitalisasi kecil justru terkoreksi 0,24%.
- Di Australia, S&P/ASX 200 menguat 0,3%, menunjukkan kepercayaan investor terhadap stabilitas ekonomi regional.
Sementara itu, kontrak berjangka indeks Hang Seng Hong Kong tercatat berada di level 22.761, sebuah sinyal kuat bahwa pasar keuangan menyambut kesepakatan ini dengan antusias.
Wall
Street Menunggu Detail, Investor Siaga
Meski kabar dari Swiss sangat menggembirakan, pelaku pasar di Amerika Serikat tampak masih bersikap hati-hati. Ketiga indeks utama di Wall Street sempat terkoreksi tipis pada penutupan Jumat pekan lalu, menandakan investor memilih menunggu konfirmasi resmi sebelum melakukan aksi beli besar-besaran.
- Dow Jones Industrial Average melemah 119,07 poin (0,29%), ditutup di 41.249,38.
- S&P 500 yang mencerminkan pasar yang lebih luas hanya turun 0,07%, ditutup pada 5.659,91.
- Nasdaq Composite nyaris tidak bergerak, berakhir di 17.928,92.
Namun, pada Senin pagi waktu Asia, bursa berjangka AS justru melonjak. Investor global tampaknya menantikan konferensi pers lanjutan yang dijadwalkan pada hari ini, di mana pemerintah AS dan China akan mengumumkan detil kesepakatan yang selama ini ditunggu-tunggu.
Momen Kritis bagi Ekonomi Global
Kesepakatan
ini dipandang sebagai angin segar bagi ekonomi global, yang selama beberapa
tahun belakangan terhimpit oleh ketidakpastian geopolitik dan tekanan inflasi.
Penghapusan atau pengurangan tarif akan memperlancar arus barang dan jasa,
menurunkan harga konsumen, dan mendorong investasi lintas negara.
Para analis memperkirakan jika implementasi kesepakatan berjalan lancar, maka proyeksi pertumbuhan global tahun ini bisa direvisi naik. Industri manufaktur, logistik, dan teknologi menjadi sektor-sektor yang diperkirakan akan langsung merasakan manfaat dari peredaan tensi dagang ini.
Kesepakatan yang Dinanti Dunia
Meski
isi lengkap kesepakatan belum dipublikasikan secara resmi, namun sinyal dari
kedua belah pihak menunjukkan komitmen serius untuk menyudahi babak panjang
perang tarif yang telah mengganggu kestabilan ekonomi sejak 2018.
Para pengamat menilai, keputusan ini juga berkaitan dengan strategi politik dalam negeri masing-masing negara. Trump, yang sedang bersiap menghadapi pemilu berikutnya, tentu ingin menunjukkan keberhasilan dalam mengamankan “deal besar” yang menguntungkan rakyat AS. Sementara Xi Jinping ingin menampilkan China sebagai mitra dagang yang rasional di tengah tekanan geopolitik yang semakin kompleks.
Dengan suasana pasar yang mulai pulih dan optimisme yang menguat, mata dunia kini tertuju pada konferensi pers lanjutan hari ini. Akankah kesepakatan ini menjadi titik balik bagi ekonomi global? Pasar menanti dengan penuh harap.
Editor: Rahman