Wapres Gibran Pimpin Rakornas Percepatan Penurunan Stunting, Tegaskan Intervensi Dini dan Data Terpadu
Jakarta, Framing NewsTV - Pemerintah kembali menegaskan komitmen kuat dalam memberantas stunting sebagai bagian dari upaya membangun generasi Indonesia yang sehat, cerdas, dan berdaya saing. Komitmen tersebut ditegaskan Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka saat memimpin Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Percepatan Penurunan Stunting yang digelar di Auditorium J. Leimena, Kementerian Kesehatan, Jakarta, Rabu (12/11/2025). Rakornas ini menghadirkan pemangku kebijakan dari berbagai kementerian, lembaga, serta perwakilan pemerintah daerah dari seluruh Indonesia.
Dalam arahannya, Wapres Gibran menyampaikan empat langkah strategis untuk mempercepat penurunan stunting secara nasional. Pertama, ia menekankan pentingnya intervensi sejak dini terhadap remaja putri, calon pengantin, hingga ibu hamil sebagai upaya fundamental membangun generasi masa depan yang sehat. Gibran mencontohkan kunjungannya ke Kota Salatiga pekan lalu, di mana sekolah-sekolah telah menerapkan program Makan Bergizi Gratis (MBG) sekaligus pemberian tablet penambah darah untuk mencegah anemia pada remaja putri. Ia menegaskan bahwa kepatuhan dalam mengonsumsi tablet penambah darah harus diawasi agar upaya tersebut benar-benar efektif.
Selain itu, Gibran menyoroti masih tingginya angka pernikahan dini yang berkorelasi kuat dengan risiko stunting. Menurutnya, ibu yang menikah di usia terlalu muda belum memiliki kesiapan fisik maupun mental untuk menjalani kehamilan. Karena itu, edukasi dan pengawasan dari tingkat keluarga, sekolah, hingga lembaga masyarakat harus diperkuat. Pada kelompok ibu hamil, ia meminta agar layanan kesehatan diberikan secara berkelanjutan mulai dari pemeriksaan minimal enam kali, pemantauan gizi, persiapan persalinan, hingga pemberian ASI eksklusif selama enam bulan serta MPASI sesuai usia. Imunisasi dasar lengkap juga menjadi faktor penting dalam melindungi anak dari risiko gizi buruk maupun penyakit berbahaya.
Kedua, Wapres menegaskan bahwa penanganan stunting tidak boleh parsial. Masalah ini tidak hanya berkaitan dengan gizi dan kesehatan, melainkan juga lingkungan tempat tinggal. Ia meminta perhatian khusus terhadap sanitasi, ketersediaan air bersih, kualitas drainase, dan kondisi rumah tangga. Menurut Gibran, keluarga yang tinggal di lingkungan tidak sehat berpotensi mengalami kesulitan dalam menjaga tumbuh kembang anak, meski telah menerima intervensi gizi.
Ketiga, Gibran menyoroti urgensi keseragaman data antarinstansi. Ia menegaskan bahwa data yang berbeda-beda antara pemerintah pusat, kementerian/lembaga, hingga pemerintah daerah berpotensi menurunkan akurasi kebijakan. Oleh karena itu, ia meminta seluruh pemangku kepentingan menggunakan satu basis data terpadu agar program penanggulangan stunting benar-benar tepat sasaran. “Semua kebijakan harus berbasis data,” tegasnya.
Keempat, Wapres meminta penguatan program prioritas Presiden Prabowo Subianto yang mendukung percepatan penurunan stunting, salah satunya Cek Kesehatan Gratis (CKG). Ia mengapresiasi model “jemput bola” yang sudah mulai diterapkan di sekolah-sekolah. Ke depan, pelaksanaan CKG akan diperluas ke kantor-kantor dan tempat publik lainnya, termasuk pelayanan malam hari dan akhir pekan. Program Makan Bergizi Gratis (MBG) juga menjadi perhatian penting, mengingat manfaat langsungnya terhadap status gizi anak. Gibran memastikan MBG akan terus disempurnakan dengan dukungan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang bertugas memastikan kualitas dan efektivitas program di lapangan.
Rakornas ini dihadiri oleh sejumlah pejabat tinggi, antara lain Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Pratikno, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Muhaji, serta para gubernur, bupati, dan wali kota dari seluruh Indonesia. Kolaborasi lintas sektor ini diharapkan dapat mempercepat penurunan prevalensi stunting secara signifikan menuju target nasional. (fntv)

Posting Komentar untuk "Wapres Gibran Pimpin Rakornas Percepatan Penurunan Stunting, Tegaskan Intervensi Dini dan Data Terpadu"