Presiden Prabowo: Sinergi Polri, Bea Cukai, dan Aparat Hukum Kunci Pemberantasan Narkoba
Jakarta, Framing NewsTV - Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto memimpin langsung pemusnahan barang bukti narkoba hasil pengungkapan besar oleh Kepolisian Republik Indonesia (Polri). Sebanyak 214,84 ton narkoba senilai Rp29,37 triliun dimusnahkan di Jakarta pada Rabu (29/10). Kegiatan tersebut menjadi simbol keseriusan pemerintah dalam memerangi peredaran narkoba yang semakin kompleks dan lintas batas negara.
Acara pemusnahan dihadiri oleh Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa, sejumlah menteri dan wakil menteri Kabinet Merah Putih, serta pimpinan lembaga negara seperti BNN, BIN, dan Bea Cukai. Dalam pidatonya, Presiden Prabowo menegaskan bahwa keberhasilan memberantas narkoba tidak bisa dicapai oleh satu institusi saja. Sinergi dan kerja sama lintas lembaga menjadi kunci utama dalam melindungi generasi bangsa dari ancaman narkotika.
“Saya menyampaikan penghargaan dan ucapan selamat kepada Kepolisian dan BNN. Saya minta kerja sama lebih dekat lagi sama semuanya — Bea Cukai, Kejaksaan, BIN, Intelijen, Pemda. Kita harus jadi satu tim, kita harus bekerja dengan teamwork. Jangan ego sektoral, jangan loyalitas korps berlebihan. Kita satu korps, korps Merah Putih, korps NKRI,” tegas Presiden.
Prabowo juga menyinggung pentingnya koordinasi antara aparat penegak hukum, terutama di wilayah perbatasan laut dan darat yang rawan menjadi jalur penyelundupan narkoba. Ia menyoroti peran strategis Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) dalam memperkuat sistem pengawasan barang keluar-masuk Indonesia. Menurutnya, penyelundupan narkoba melalui pelabuhan tikus, kapal nelayan, hingga jalur udara memerlukan strategi terpadu yang melibatkan seluruh unsur pertahanan dan keamanan negara.
“Bagaimana kita mencegah penyelundupan narkotika, lewat sampan-sampan, lewat kapal nelayan di ribuan pelabuhan tikus. Karena itu, kita hadapi dengan budaya kita, yaitu persatuan bangsa. Dengan bersatu, kita bisa menutup semua celah masuk narkoba,” ujar Prabowo di hadapan jajaran aparat.
Presiden juga mengungkapkan bahwa sejak awal pemerintahannya, ia telah menetapkan tiga prioritas besar bagi Polri, yaitu pemberantasan narkoba, pencegahan penyelundupan, dan penanganan judi online. Ketiga hal tersebut dinilai saling berkaitan karena melibatkan jaringan kejahatan transnasional yang dapat merusak stabilitas sosial dan ekonomi bangsa.
Menurut Prabowo, peredaran narkoba bukan sekadar masalah kriminal, tetapi juga ancaman terhadap ketahanan nasional. Ia menilai bahwa narkoba mampu menghancurkan masa depan generasi muda dan menggagalkan visi Indonesia menjadi negara maju. Oleh karena itu, pengawasan lintas sektor harus semakin diperkuat.
“Masalah penyelundupan itu masalah semuanya. Angkatan Laut, Bea Cukai, Polisi Air, Bakamla, dan KPLP harus bekerja sama. Penegakan hukum juga harus solid — Jaksa, Polisi, KPK, BPK, BPKP — kita semua satu tim. Tidak boleh ada ego sektoral dalam perang melawan narkoba,” tegasnya.
Prabowo menyampaikan apresiasi kepada seluruh aparat yang telah bekerja keras tanpa kenal lelah dalam menekan peredaran narkoba di berbagai wilayah Indonesia. Ia mengingatkan bahwa keberhasilan ini tidak boleh membuat aparat berpuas diri, sebab jaringan narkoba terus berkembang dan mencari celah hukum maupun pengawasan.
Selain itu, Presiden menegaskan pentingnya pendekatan humanis dan edukatif untuk mencegah generasi muda terjerumus dalam penyalahgunaan narkoba. Pemerintah, katanya, akan terus memperkuat program rehabilitasi, pendidikan moral, dan kampanye bahaya narkoba di kalangan pelajar dan mahasiswa.
“Bangsa kita tidak boleh kalah. Kita harus lindungi anak-anak kita dari kehancuran moral akibat narkoba. Mari jadikan perang melawan narkoba sebagai perjuangan bersama, bukan hanya tugas aparat,” ujar Prabowo menutup sambutannya.
Dengan komitmen lintas lembaga yang semakin kuat, pemerintah berharap pemberantasan narkoba dapat dilakukan lebih menyeluruh, dari tahap pencegahan, penindakan, hingga rehabilitasi. Sinergi Polri, Bea Cukai, dan aparat hukum lainnya diharapkan mampu mempersempit ruang gerak para pelaku kejahatan narkotika, sekaligus memperkuat daya tahan bangsa dalam menghadapi ancaman global terhadap generasi muda Indonesia. (fntv)

Posting Komentar untuk "Presiden Prabowo: Sinergi Polri, Bea Cukai, dan Aparat Hukum Kunci Pemberantasan Narkoba"