Presiden Prabowo Subianto: Santri Adalah Penjaga Moral dan Pelopor Kemajuan Bangsa
Jakarta, Framing NewsTV - Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menyampaikan ucapan selamat kepada seluruh santri, santriwati, kiai, nyai, dan keluarga besar pondok pesantren di seluruh Tanah Air dalam rangka peringatan Hari Santri Nasional Tahun 1447 Hijriah. Dalam pesannya yang disiarkan melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden pada Jumat, 24 Oktober 2025, Kepala Negara menegaskan bahwa Hari Santri merupakan momen penting untuk mengenang jasa besar para ulama dan santri yang turut memperjuangkan serta mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
“Saya, Prabowo Subianto, Presiden Republik Indonesia, menyampaikan Selamat Hari Santri Nasional Tahun 1447 Hijriah. Di Hari Santri ini, kita mengenang semangat juang para santri yang dengan ilmu, iman, taqwa, dan cinta tanah air, turut merebut dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia,” ujar Presiden dalam pernyataannya.
Santri dan Resolusi Jihad: Warisan Sejarah yang Abadi
Presiden Prabowo menegaskan bahwa perjuangan kaum santri tidak bisa dilepaskan dari sejarah kemerdekaan bangsa. Ia menyinggung peristiwa monumental Resolusi Jihad 22 Oktober 1945, yang digelorakan oleh KH Hasyim Asy’ari dan para ulama Nahdlatul Ulama. Menurut Presiden, semangat jihad yang digaungkan lebih dari delapan dekade lalu masih sangat relevan di masa kini.
“Kita tidak boleh lupa, Resolusi Jihad 22 Oktober 1945 atau 1367 Hijriah yang digelorakan KH Hasyim Asy’ari adalah tonggak penting dalam sejarah bangsa — sebuah perjalanan menuju Indonesia merdeka yang berdaulat dan bermartabat,” ungkap Presiden Prabowo.
Presiden menilai, semangat para santri masa lampau harus terus dihidupkan melalui kerja keras, kecintaan terhadap ilmu, dan komitmen menjaga keutuhan bangsa. Ia mengajak generasi muda pesantren untuk tidak hanya memahami ajaran agama, tetapi juga menjadi pelaku aktif dalam pembangunan nasional.
Tema Hari Santri: Mengawal Indonesia Menuju Peradaban Dunia
Dalam kesempatan tersebut, Presiden Prabowo juga menyinggung tema Hari Santri Nasional tahun ini, yakni “Mengawal Indonesia Merdeka, Menuju Peradaban Dunia.” Ia menilai, tema tersebut merupakan cerminan tekad kuat para santri untuk berperan aktif dalam membawa Indonesia menjadi bangsa yang maju dan berperadaban tinggi.
Menurut Presiden, santri di era modern harus siap menghadapi tantangan global dengan tetap menjaga nilai-nilai keislaman dan keindonesiaan. Santri masa kini bukan hanya penjaga moral bangsa, tetapi juga pelopor kemajuan yang menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi.
“Saya percaya, santri hari ini bukan hanya penjaga moral bangsa, tetapi juga pelopor kemajuan yang menguasai ilmu agama dan ilmu dunia, yang berakhlak dan berdaya saing,” tegas Presiden.
Presiden menekankan bahwa kemajuan bangsa tidak bisa dilepaskan dari peran generasi muda pesantren. Oleh karena itu, ia mendorong agar para santri terus memperkuat karakter, meningkatkan kapasitas intelektual, serta aktif berpartisipasi dalam pembangunan nasional dan global.
Komitmen Pemerintah terhadap Pesantren
Dalam pidatonya, Presiden Prabowo juga menegaskan langkah konkret pemerintah dalam memperkuat ekosistem pendidikan keagamaan berbasis pesantren. Salah satu bentuk dukungan tersebut adalah pembentukan Direktorat Jenderal Pesantren di bawah Kementerian Agama.
“Saya menyampaikan bahwa saya telah merestui usulan dibentuknya Direktorat Jenderal Pesantren. Ini menunjukan prioritas strategis pemerintah untuk semakin memperhatikan, melindungi, memperkuat, dan meningkatkan kesejahteraan pondok pesantren,” tutur Presiden.
Langkah ini, menurutnya, menjadi wujud nyata kepedulian negara terhadap dunia pesantren yang selama ini berperan penting dalam membentuk karakter bangsa. Pemerintah, lanjut Prabowo, akan terus memberikan dukungan bagi peningkatan mutu pendidikan pesantren, pemberdayaan ekonomi umat, hingga kesejahteraan para kiai dan santri.
Selain itu, Prabowo menegaskan bahwa pesantren adalah benteng moral bangsa yang tidak hanya menghasilkan ulama, tetapi juga pemimpin yang berintegritas dan berjiwa nasionalis. Dengan demikian, penguatan lembaga pesantren menjadi bagian dari upaya besar membangun sumber daya manusia unggul dan berkarakter.
Ajakan Meneguhkan Tekad dan Doa untuk Santri Indonesia
Menutup sambutannya, Presiden Prabowo Subianto mengajak seluruh rakyat Indonesia untuk meneguhkan kembali tekad dalam mengawal kemerdekaan dan menjaga keutuhan bangsa. Ia berharap seluruh santri, santriwati, kiai, dan nyai terus menjadi panutan dalam membangun peradaban Indonesia yang berkeadilan, berakhlak, dan bermartabat.
“Sekali lagi, Selamat Hari Santri Nasional 1447 Hijriah. Semoga Allah Swt. senantiasa melindungi dan meridhoi para Santri - Santriwati, para Kiai, Nyai, dan seluruh rakyat Indonesia,” pungkas Presiden dengan penuh khidmat.
Ucapan Presiden Prabowo ini menegaskan komitmen pemerintah untuk terus memperkuat peran santri sebagai penjaga moral bangsa sekaligus motor penggerak pembangunan nasional. Peringatan Hari Santri Nasional bukan hanya perayaan simbolik, tetapi momentum refleksi dan afirmasi bahwa nilai-nilai pesantren adalah fondasi kuat bagi masa depan Indonesia. (fntv)

Posting Komentar untuk "Presiden Prabowo Subianto: Santri Adalah Penjaga Moral dan Pelopor Kemajuan Bangsa"