Baru Sebulan Jadi Menteri, Purbaya Sudah Digadang Cawapres 2029 — Ini Jawabannya
Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menanggapi santai isu dirinya yang disebut-sebut sebagai calon wakil presiden pada Pemilu 2029. Ia menegaskan belum terpikir sama sekali untuk terjun ke politik praktis karena baru sebulan menjabat dan masih fokus memperbaiki kondisi ekonomi nasional. Purbaya menilai tugas utamanya kini adalah menjaga stabilitas fiskal dan memulihkan kepercayaan publik terhadap pemerintah, bukan mengejar jabatan politik.
Purbaya Fokus Bekerja, Tak Tertarik Isu Politik
Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menegaskan dirinya sama sekali tidak memiliki niat untuk maju sebagai calon wakil presiden (cawapres) pada Pemilu 2029. Menurutnya, isu tersebut terlalu dini dibicarakan, apalagi ia baru sebulan menjalankan tugas sebagai bendahara negara di pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menegaskan dirinya sama sekali tidak memiliki niat untuk maju sebagai calon wakil presiden (cawapres) pada Pemilu 2029. Menurutnya, isu tersebut terlalu dini dibicarakan, apalagi ia baru sebulan menjalankan tugas sebagai bendahara negara di pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
“Baru sebulan kerja, gila lu. Nggak mikir sama sekali,” ujarnya sambil tertawa saat ditemui di Jakarta International Convention Center (JICC), Kamis, 9 Oktober 2025. Ia menegaskan bahwa fokus utamanya saat ini adalah memperkuat fondasi ekonomi nasional yang masih menghadapi banyak tantangan.
Purbaya menilai, kondisi ekonomi global yang fluktuatif membuat pemerintah harus bergerak cepat dalam mengambil kebijakan. Karena itu, ia tidak ingin terganggu oleh isu-isu politik yang tidak relevan dengan tugasnya. “Saya sekarang hanya fokus kerja. Ekonomi bisa berubah setiap saat, jadi kami harus waspada,” tegasnya.
Masalah Ekonomi Baru Disentuh di Permukaan
Mantan Kepala Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) itu juga mengakui bahwa perbaikan ekonomi yang dilakukan pemerintah baru menyentuh masalah di permukaan. Banyak pekerjaan besar yang harus diselesaikan, terutama dalam menjaga stabilitas fiskal, memperkuat daya beli masyarakat, dan memastikan harga kebutuhan pokok tetap terkendali.
Mantan Kepala Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) itu juga mengakui bahwa perbaikan ekonomi yang dilakukan pemerintah baru menyentuh masalah di permukaan. Banyak pekerjaan besar yang harus diselesaikan, terutama dalam menjaga stabilitas fiskal, memperkuat daya beli masyarakat, dan memastikan harga kebutuhan pokok tetap terkendali.
“Yang bawah belum kami sisir. Tidak ada kepikiran sama sekali (soal politik). Tidak peduli juga,” ujarnya lugas. Pernyataan ini menegaskan komitmen Purbaya untuk bekerja profesional tanpa terpengaruh oleh dinamika politik menjelang Pemilu 2029.
Kinerja Awal Positif: IHSG Naik dan Kepercayaan Publik Pulih
Meski baru sebulan menjabat, Purbaya menilai sudah ada hasil konkret dari langkah-langkah ekonomi yang ia ambil. Salah satu indikatornya adalah Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang mengalami penguatan signifikan.
Meski baru sebulan menjabat, Purbaya menilai sudah ada hasil konkret dari langkah-langkah ekonomi yang ia ambil. Salah satu indikatornya adalah Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang mengalami penguatan signifikan.
Menurutnya, ketika ia mulai menjabat pada 8 September 2025, IHSG masih berada di level 7.766,8. Kini, angka tersebut telah menembus kisaran 8.100, sebuah peningkatan yang mencerminkan optimisme investor terhadap arah kebijakan ekonomi pemerintah.
“Padahal baru kerja satu bulan, hasilnya belum ada. Tapi jangan sampai teman-teman kecewa, sudah ada hasilnya. Itu IHSG sudah naik kenceng,” ucapnya dalam forum Investor Daily Summit 2025 di Jakarta.
Selain IHSG, ia juga menyebut bahwa tingkat kepercayaan publik terhadap pemerintah mulai pulih. Salah satu indikator sosialnya adalah menurunnya jumlah demonstrasi di berbagai daerah. “Optimisme sudah balik lagi. Yang tadinya demo sekarang berkurang. Mereka sibuk baca TikTok, lihat komentar tentang saya,” candanya disambut tawa audiens.
Optimisme Jangka Panjang: IHSG Bisa Tembus 36.000
Dalam kesempatan yang sama, Purbaya juga menyinggung soal proyeksi jangka panjang ekonomi Indonesia. Ia meyakini bahwa jika stabilitas global membaik dan fundamental ekonomi dalam negeri terus diperkuat, IHSG berpotensi menembus level 36.000 di masa depan.
Dalam kesempatan yang sama, Purbaya juga menyinggung soal proyeksi jangka panjang ekonomi Indonesia. Ia meyakini bahwa jika stabilitas global membaik dan fundamental ekonomi dalam negeri terus diperkuat, IHSG berpotensi menembus level 36.000 di masa depan.
Menurutnya, sejarah mencatat bahwa setiap kali Indonesia berhasil keluar dari krisis besar, pasar saham selalu menunjukkan pemulihan yang luar biasa. “Tahun 2001 IHSG masih di level 300-an, kemudian naik ke 2.500 pada 2008, dan tembus 6.500 pada 2018. Jadi, saya percaya potensi kita masih besar,” kata Purbaya penuh optimisme.
Meski demikian, ia menegaskan bahwa target besar itu tidak akan tercapai tanpa kerja keras bersama antara pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat. Fokusnya saat ini adalah memperkuat kebijakan fiskal agar bisa menopang pertumbuhan ekonomi jangka panjang.
Purbaya: Stabilitas Ekonomi Adalah Kunci
Purbaya menekankan bahwa prioritas utama pemerintah saat ini bukanlah pencitraan politik, melainkan menjaga stabilitas ekonomi nasional. Ia ingin memastikan kebijakan fiskal dan moneter selaras dalam menjaga inflasi, memperkuat nilai tukar rupiah, serta mengantisipasi dampak gejolak global.
Purbaya menekankan bahwa prioritas utama pemerintah saat ini bukanlah pencitraan politik, melainkan menjaga stabilitas ekonomi nasional. Ia ingin memastikan kebijakan fiskal dan moneter selaras dalam menjaga inflasi, memperkuat nilai tukar rupiah, serta mengantisipasi dampak gejolak global.
“Yang penting sekarang adalah kepercayaan publik. Kalau masyarakat yakin ekonomi kuat, konsumsi naik, investor juga berani masuk,” jelasnya.
Ia menambahkan, keberhasilan awal yang sudah terlihat seperti penguatan IHSG harus dijaga konsistensinya agar tak menjadi euforia sesaat. “Ekonomi tidak bisa dibangun dengan cepat. Harus sabar, disiplin, dan konsisten,” katanya.
Fokus ke Reformasi Fiskal dan Digitalisasi Ekonomi
Purbaya juga menyebut bahwa ke depan, ia akan memperkuat reformasi fiskal dan mendorong digitalisasi ekonomi nasional. Menurutnya, penerapan teknologi dalam pengelolaan anggaran dan pajak akan meningkatkan transparansi serta efisiensi dalam belanja negara.
Purbaya juga menyebut bahwa ke depan, ia akan memperkuat reformasi fiskal dan mendorong digitalisasi ekonomi nasional. Menurutnya, penerapan teknologi dalam pengelolaan anggaran dan pajak akan meningkatkan transparansi serta efisiensi dalam belanja negara.
“Kita harus memanfaatkan big data dan AI untuk mempercepat pengambilan keputusan ekonomi. Dunia sudah berubah, dan sistem keuangan kita juga harus berubah,” ujarnya.
Selain itu, ia berkomitmen mendukung program hilirisasi industri yang dicanangkan Presiden Prabowo agar nilai tambah sumber daya alam Indonesia semakin tinggi. “Kalau kita bisa mengelola bahan mentah jadi produk bernilai tinggi, ekonomi kita akan jauh lebih kuat,” katanya.
Fokus Kerja, Bukan Panggung Politik
Melalui berbagai pernyataannya, Purbaya ingin menegaskan bahwa dirinya bukanlah sosok yang haus jabatan politik. Ia menolak spekulasi tentang kemungkinan dirinya menjadi calon wakil presiden pada 2029.
Melalui berbagai pernyataannya, Purbaya ingin menegaskan bahwa dirinya bukanlah sosok yang haus jabatan politik. Ia menolak spekulasi tentang kemungkinan dirinya menjadi calon wakil presiden pada 2029.
“Tidak ada urusannya dengan politik. Saya di sini untuk kerja, bukan untuk jadi headline politik,” tegasnya.
Bagi Purbaya, keberhasilan seorang pejabat publik tidak diukur dari seberapa sering namanya muncul di survei politik, melainkan dari seberapa nyata hasil kerja yang bisa dirasakan rakyat. Ia berharap masyarakat menilai dirinya dari capaian ekonomi yang konkret, bukan dari rumor politik yang beredar.
Purbaya Yudhi Sadewa kini menjadi figur penting dalam tim ekonomi pemerintahan Prabowo Subianto. Meski baru sebulan menjabat, ia sudah menunjukkan hasil awal yang menjanjikan. Namun di tengah pujian dan sorotan publik, Purbaya tetap menegaskan komitmennya: fokus bekerja, bukan berpolitik.
Dengan meningkatnya IHSG dan pulihnya kepercayaan masyarakat, langkah awal Purbaya di Kementerian Keuangan memberi harapan baru bagi stabilitas ekonomi Indonesia ke depan. (fntv)

Posting Komentar untuk "Baru Sebulan Jadi Menteri, Purbaya Sudah Digadang Cawapres 2029 — Ini Jawabannya"