Tok! Inggris-Australia-Kanada Akui Kedaulatan Negara Palestina
Framing NewsTV - Sejarah baru dalam diplomasi internasional tercipta pada Minggu (21 September 2025), ketika tiga negara besar Barat, yakni Inggris, Australia, dan Kanada, secara resmi mengumumkan pengakuan mereka terhadap kedaulatan Negara Palestina. Keputusan berani ini langsung mengguncang percaturan politik global, mengingat ketiganya merupakan negara anggota kelompok ekonomi maju G7, yang selama puluhan tahun cenderung sejalan dengan kebijakan Amerika Serikat (AS) dalam isu Israel-Palestina.
Langkah bersejarah ini juga menandai pergeseran besar dalam sikap negara-negara Barat terhadap konflik berkepanjangan di Timur Tengah. Jika sebelumnya sebagian besar negara Barat hanya mendukung solusi dua negara sebatas wacana tanpa tindakan nyata, kali ini Inggris, Australia, dan Kanada mengambil langkah tegas yang langsung berdampak pada dinamika diplomasi internasional.
Dorongan dari Situasi di Gaza
Pengakuan tersebut muncul di tengah eskalasi kekerasan di Jalur Gaza, yang sejak 2023 terus menjadi titik konflik berdarah. Berdasarkan laporan Kementerian Kesehatan Gaza, sedikitnya 65.208 orang telah tewas, sebagian besar di antaranya warga sipil. Serangan Israel ini disebut sebagai balasan atas aksi Hamas pada 7 Oktober 2023, yang menewaskan 1.219 orang di Israel.
Pengakuan tersebut muncul di tengah eskalasi kekerasan di Jalur Gaza, yang sejak 2023 terus menjadi titik konflik berdarah. Berdasarkan laporan Kementerian Kesehatan Gaza, sedikitnya 65.208 orang telah tewas, sebagian besar di antaranya warga sipil. Serangan Israel ini disebut sebagai balasan atas aksi Hamas pada 7 Oktober 2023, yang menewaskan 1.219 orang di Israel.
Situasi kemanusiaan yang semakin memburuk di Gaza diyakini menjadi salah satu faktor pendorong perubahan sikap ketiga negara Barat tersebut. Dunia internasional semakin sulit menutup mata terhadap krisis kemanusiaan yang menimpa rakyat Palestina.
Sikap Tegas Pemimpin Dunia
Perdana Menteri Inggris, Keir Starmer, menegaskan bahwa keputusan negaranya merupakan bagian dari upaya menghidupkan kembali harapan perdamaian.
Perdana Menteri Inggris, Keir Starmer, menegaskan bahwa keputusan negaranya merupakan bagian dari upaya menghidupkan kembali harapan perdamaian.
“Untuk menghidupkan kembali harapan perdamaian bagi rakyat Palestina dan Israel, serta solusi dua negara, Inggris secara resmi mengakui Negara Palestina,” ujar Starmer melalui akun media sosial X.
Perdana Menteri Kanada, Mark Carney, juga menyampaikan pesan serupa.
“Kanada mengakui Negara Palestina dan menawarkan kemitraan kami untuk membangun janji masa depan yang damai,” kata Carney.
Sementara itu, Perdana Menteri Australia, Anthony Albanese, menegaskan bahwa negaranya menghormati aspirasi sah rakyat Palestina.
“Keputusan ini adalah pengakuan atas aspirasi sah dan lama rakyat Palestina untuk memiliki negara sendiri,” tegas Albanese.
Sambutan Hangat Palestina
Keputusan tiga negara Barat ini langsung disambut hangat oleh Presiden Palestina, Mahmoud Abbas. Ia menyebut pengakuan tersebut sebagai langkah penting dan perlu menuju perdamaian yang adil serta sesuai dengan prinsip-prinsip hukum internasional. Abbas berharap momentum ini akan membuka jalan bagi lebih banyak negara untuk mengikuti langkah serupa.
Keputusan tiga negara Barat ini langsung disambut hangat oleh Presiden Palestina, Mahmoud Abbas. Ia menyebut pengakuan tersebut sebagai langkah penting dan perlu menuju perdamaian yang adil serta sesuai dengan prinsip-prinsip hukum internasional. Abbas berharap momentum ini akan membuka jalan bagi lebih banyak negara untuk mengikuti langkah serupa.
Reaksi Keras Israel
Namun, keputusan Inggris, Australia, dan Kanada juga menuai kecaman keras dari Israel. Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menilai pengakuan itu sebagai hal yang absurd.
Namun, keputusan Inggris, Australia, dan Kanada juga menuai kecaman keras dari Israel. Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menilai pengakuan itu sebagai hal yang absurd.
“Pengakuan negara Palestina adalah sesuatu yang absurd. Langkah ini justru akan membahayakan keberadaan Israel,” ujar Netanyahu.
Israel menilai langkah tersebut hanya akan memperburuk ketegangan dan memberi legitimasi kepada pihak yang masih dianggap sebagai ancaman bagi keamanan nasionalnya.
Tekanan Baru terhadap Amerika Serikat
Langkah tiga negara Barat ini juga menempatkan Amerika Serikat dalam posisi semakin tertekan. Selama ini, AS konsisten menolak memberikan pengakuan kenegaraan terhadap Palestina, meski mengaku mendukung solusi dua negara.
Langkah tiga negara Barat ini juga menempatkan Amerika Serikat dalam posisi semakin tertekan. Selama ini, AS konsisten menolak memberikan pengakuan kenegaraan terhadap Palestina, meski mengaku mendukung solusi dua negara.
Presiden AS, Donald Trump, bahkan menyatakan bahwa isu Palestina menjadi salah satu dari sedikit perbedaan pendapat antara AS dan Inggris. Hal ini disampaikannya usai pertemuan dengan Keir Starmer dalam kunjungan kenegaraan pekan lalu.
Efek Domino Pengakuan Palestina
Dengan adanya pengakuan resmi dari tiga negara G7, peluang bertambahnya dukungan terhadap Palestina semakin terbuka lebar. Prancis disebut akan segera mengambil langkah serupa, sementara Portugal telah memastikan akan mengumumkan pengakuan kenegaraan Palestina bertepatan dengan pembukaan Sidang Majelis Umum PBB di New York.
Dengan adanya pengakuan resmi dari tiga negara G7, peluang bertambahnya dukungan terhadap Palestina semakin terbuka lebar. Prancis disebut akan segera mengambil langkah serupa, sementara Portugal telah memastikan akan mengumumkan pengakuan kenegaraan Palestina bertepatan dengan pembukaan Sidang Majelis Umum PBB di New York.
Hingga saat ini, lebih dari 140 negara anggota PBB dari total 193 negara telah mengakui Palestina sebagai negara berdaulat. Dengan masuknya tiga kekuatan besar Barat, posisi Palestina di forum internasional semakin menguat, terutama menjelang Sidang Majelis Umum PBB yang dimulai pada Senin (22 September 2025).
Momen Penting bagi Perjuangan Palestina
Banyak pengamat menilai, meski pengakuan ini secara langsung tidak serta-merta mengakhiri konflik, langkah Inggris, Australia, dan Kanada tetap menjadi tamparan diplomatik bagi Israel. Selain itu, pengakuan ini menegaskan bahwa opini internasional mulai bergeser, di mana isu Palestina kini tak lagi dianggap sebagai konflik regional semata, melainkan persoalan keadilan global.
Banyak pengamat menilai, meski pengakuan ini secara langsung tidak serta-merta mengakhiri konflik, langkah Inggris, Australia, dan Kanada tetap menjadi tamparan diplomatik bagi Israel. Selain itu, pengakuan ini menegaskan bahwa opini internasional mulai bergeser, di mana isu Palestina kini tak lagi dianggap sebagai konflik regional semata, melainkan persoalan keadilan global.
Para analis juga menyebut langkah ini sebagai pintu masuk menuju perundingan baru. Dukungan negara-negara besar diharapkan dapat membuka jalan menuju negosiasi yang lebih seimbang antara Palestina dan Israel, sehingga solusi dua negara yang selama ini hanya menjadi wacana bisa diwujudkan secara nyata. (ltg/fntv)

Posting Komentar untuk "Tok! Inggris-Australia-Kanada Akui Kedaulatan Negara Palestina"