Presiden Prabowo Lakukan Kunjungan Kenegaraan Pertama ke Pakistan, Tandai 75 Tahun Hubungan Diplomatik
Jakarta, Framing NewsTV - Presiden Prabowo Subianto melanjutkan agenda internasionalnya dengan melakukan kunjungan kenegaraan ke Pakistan pada 8–9 Desember 2025, setelah sebelumnya meninjau langsung penanganan bencana di Provinsi Aceh. Kehadiran Prabowo di Islamabad dikonfirmasi melalui unggahan resmi akun Instagram Kedutaan Besar Pakistan untuk Indonesia, @pakinindonesia, yang memperlihatkan momen penyambutan oleh Presiden Pakistan Asif Ali Zardari dan Perdana Menteri Muhammad Shehbaz Sharif di Pangkalan Udara Nur Khan. Penyambutan itu berlangsung hangat dan menunjukkan pentingnya kunjungan ini bagi kedua negara.
Kedutaan Pakistan menjelaskan bahwa undangan resmi disampaikan langsung oleh Perdana Menteri Shehbaz Sharif. Kunjungan ini memiliki makna historis, karena merupakan lawatan kenegaraan pertama Prabowo ke Pakistan sekaligus kunjungan pertama pemimpin Indonesia sejak Presiden ke-7 RI Joko Widodo pada 2018. Momen ini semakin istimewa karena bertepatan dengan peringatan 75 tahun hubungan diplomatik Indonesia dan Pakistan yang telah terjalin sejak 1949.
Selama lawatan dua hari tersebut, Prabowo dijadwalkan melakukan sejumlah agenda strategis, termasuk pertemuan bilateral tingkat delegasi dengan Perdana Menteri Pakistan. Selain itu, Prabowo juga akan mengadakan pertemuan terpisah dengan Presiden Asif Ali Zardari, Kepala Staf Angkatan Darat, dan Kepala Staf Angkatan Pertahanan Marsekal Lapangan Syed Asim Munir. Rangkaian pertemuan ini menunjukkan fokus kedua negara untuk memperluas hubungan strategis, terutama di sektor pertahanan dan keamanan.
Kedua negara akan membahas agenda kerja sama yang lebih luas, termasuk peluang baru di sektor perdagangan, investasi, pertahanan, kesehatan, teknologi informasi, pendidikan, serta mitigasi perubahan iklim. Melalui keterangan resmi Kedubes Pakistan, disebutkan bahwa beberapa nota kesepahaman (MoU) akan ditandatangani selama kunjungan berlangsung, menandai peningkatan hubungan bilateral ke tahap yang lebih konkret. MoU tersebut diharapkan menjadi pondasi bagi kolaborasi jangka panjang antara kedua negara, terutama dalam menghadapi tantangan global.
Agenda penguatan hubungan Indonesia–Pakistan sejatinya sudah dibahas lebih awal oleh Duta Besar Pakistan untuk Indonesia, Zahid Hafeez Chaudhri, ketika bertemu dengan Prabowo di Istana Kepresidenan pada 17 November 2025. Dalam pertemuan tersebut, Zahid menyampaikan komitmen Pakistan untuk memperkuat berbagai sektor kerja sama, mulai dari ekonomi, perdagangan, hingga pertahanan dan pengembangan sumber daya manusia. Zahid menegaskan bahwa Pakistan melihat Prabowo sebagai mitra yang memiliki visi besar untuk meningkatkan hubungan kedua negara.
Namun, meskipun menunjukkan optimisme, Dubes Zahid belum merinci bentuk konkret kerja sama yang akan diwujudkan. Ia menekankan bahwa pembahasan meliputi seluruh sektor yang menjadi kepentingan strategis kedua negara. Menurutnya, tujuan utama adalah membawa hubungan Indonesia–Pakistan ke tingkat yang lebih tinggi dengan kerja sama yang saling menguntungkan. Ia juga menyebutkan bahwa pemerintah Pakistan siap bekerja sama dengan Indonesia untuk memperkuat posisi kedua negara di tingkat regional dan global.
Kunjungan kenegaraan ini dipandang sebagai momentum penting untuk memperbarui arah hubungan diplomatik Indonesia dan Pakistan di era pemerintahan baru. Dengan latar belakang kerja sama yang telah berlangsung selama tujuh dekade, pertemuan ini diharapkan menghasilkan langkah nyata bagi kedua negara, terutama di bidang ekonomi, keamanan, dan pertahanan. Selain itu, hubungan antara dua negara berpenduduk besar di Asia ini memiliki potensi strategis dalam menjaga stabilitas kawasan.
Kedatangan Prabowo juga mencerminkan komitmen Indonesia untuk memperluas jejaring diplomatiknya, khususnya dengan negara-negara Asia Selatan. Pakistan, sebagai salah satu negara dengan pertumbuhan ekonomi yang cukup kuat dan posisi geopolitik strategis, dianggap sebagai mitra penting bagi Indonesia. Dengan memperkuat hubungan ini, kedua negara diharapkan dapat memaksimalkan potensi kerja sama yang belum tergarap secara optimal.
Secara keseluruhan, rangkaian agenda kenegaraan Prabowo di Pakistan menjadi tonggak baru dalam hubungan bilateral yang telah mengakar. Langkah ini tidak hanya menunjukkan kesiapan Indonesia untuk memperkuat diplomasi luar negeri, namun juga membuka peluang kolaborasi yang lebih besar, terutama dalam pembangunan ekonomi, keamanan regional, dan inovasi teknologi. Dengan berbagai agenda yang direncanakan, kunjungan ini diprediksi membawa dampak positif bagi masa depan hubungan Indonesia–Pakistan. (fntv)

Posting Komentar untuk "Presiden Prabowo Lakukan Kunjungan Kenegaraan Pertama ke Pakistan, Tandai 75 Tahun Hubungan Diplomatik"