Pesan Terakhir Jadi Petunjuk: Polisi Dalami Motif Mahasiswi Unpak yang Jatuh dari Lantai Tiga
![]() |
Surat ini diduga milik mahasiswi Universitas Pakuan Bogor yang jatuh dari lantai tiga ditemukan oleh tim penyidik saat melakukan penyelidikan atas peristiwa tersebut. (Dok. Polresta Bogor Kota) |
Jakarta, Framing NewsTV - Selembar kertas putih menjadi bukti penting yang kini memegang peranan besar dalam upaya polisi mengungkap motif jatuhnya Ira Siti Nurazizah, mahasiswi semester tiga Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pakuan (Unpak), Bogor, Jawa Barat. Peristiwa yang terjadi di Gedung Fakultas Ekonomi dan Bisnis tersebut mengejutkan lingkungan kampus dan publik setelah sebuah rekaman CCTV tersebar luas di media sosial.
Kertas yang ditemukan di lokasi kejadian adalah sebuah surat tulisan tangan yang diyakini ditujukan kepada kedua orangtua korban. Ditulis menggunakan tinta hitam dalam Bahasa Sunda, surat itu memuat kalimat-kalimat bernada penyesalan dan keputusasaan. Ungkapan emosi yang begitu personal membuat penyidik menduga kuat bahwa surat tersebut ditulis sebelum Ira jatuh dari lantai tiga gedung kampusnya.
Dalam isi pesannya, Ira mengungkapkan perasaan gagal sebagai seorang anak. Kata “maaf” menjadi pembuka dari keseluruhan surat yang menggambarkan tekanan mental yang kemungkinan besar sudah ia rasakan dalam waktu yang tidak singkat.
"Maafin Ira bu, ayah. Ira cape, Ira nyerah. Mental Ira rusak, mental Ira hancur… Ira gagal jadi anak ibu sareung ayah. Gagal jadi anak yang baik," demikian kutipan dari isi pesan tersebut.
Dugaan Sementara: Indikasi Upaya Bunuh Diri
Kepala Polsek Bogor Utara Komisaris Polisi Waluyo menjelaskan bahwa temuan surat ini menguatkan dugaan sementara bahwa Ira berniat mengakhiri hidupnya. Namun demikian, penyidik masih tetap melakukan pendalaman karena sejumlah faktor masih belum terjawab secara lengkap.
Kepala Polsek Bogor Utara Komisaris Polisi Waluyo menjelaskan bahwa temuan surat ini menguatkan dugaan sementara bahwa Ira berniat mengakhiri hidupnya. Namun demikian, penyidik masih tetap melakukan pendalaman karena sejumlah faktor masih belum terjawab secara lengkap.
“Dugaan sementara ada indikasi bunuh diri… Karena tim penyidik menemukan surat itu,” kata Waluyo pada Kamis. “Namun penyidik masih terus menggali informasi untuk memastikan motifnya karena kondisi korban saat ini belum dapat dimintai keterangan.” Kata Waluyo, Kamis (13/11/2025)
Ira, yang sempat tidak sadarkan diri sesaat setelah jatuh, awalnya mendapat perawatan di RS Mayapada sebelum akhirnya dirujuk ke RSUD Ciawi. Rujukan tersebut dilakukan atas permintaan keluarga karena lokasi rumah mereka yang lebih dekat dengan RSUD Ciawi. Menurut Waluyo, Ira mengalami luka serius pada bagian pinggul dan kepala.
Keluarga Mengaku Tidak Mendapat Tanda-Tanda Masalah
Pihak keluarga mengatakan kepada polisi bahwa Ira tidak pernah menunjukkan perubahan sikap atau keluhan mengenai masalah pribadi, termasuk masalah pertemanan, akademik, maupun asmara. Mereka menggambarkan Ira sebagai anak yang jarang bercerita soal kehidupan pribadinya, sehingga surat tersebut mengejutkan dan membingungkan bagi mereka.
Pihak keluarga mengatakan kepada polisi bahwa Ira tidak pernah menunjukkan perubahan sikap atau keluhan mengenai masalah pribadi, termasuk masalah pertemanan, akademik, maupun asmara. Mereka menggambarkan Ira sebagai anak yang jarang bercerita soal kehidupan pribadinya, sehingga surat tersebut mengejutkan dan membingungkan bagi mereka.
“Orangtuanya bilang tidak ada tanda-tanda apa pun. Tidak ada cerita soal asmara atau masalah lain,” ungkap Waluyo. Hal ini semakin membuat polisi fokus mencari latar belakang kondisi psikologis Ira sebelum kejadian.
Kronologi Kejadian Terekam CCTV dan Viral
Kejadian jatuhnya Ira terjadi pada Rabu, ketika ia tengah berada di lantai tiga Gedung Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Berdasarkan rekaman kamera pengawas, korban terlihat duduk di pagar pembatas lantai tiga sebelum tiba-tiba terjatuh ke bawah. Rekaman tersebut kemudian menyebar viral, memicu kepedulian publik sekaligus spekulasi liar mengenai penyebab kejadian tersebut.
Kejadian jatuhnya Ira terjadi pada Rabu, ketika ia tengah berada di lantai tiga Gedung Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Berdasarkan rekaman kamera pengawas, korban terlihat duduk di pagar pembatas lantai tiga sebelum tiba-tiba terjatuh ke bawah. Rekaman tersebut kemudian menyebar viral, memicu kepedulian publik sekaligus spekulasi liar mengenai penyebab kejadian tersebut.
Pihak kampus meminta agar masyarakat tidak menyebarkan rekaman tersebut demi menjaga privasi keluarga dan menghentikan penyebaran informasi yang tidak terverifikasi.
Pihak Kampus Siap Bekerja Sama dengan Polisi
Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pakuan, Towaf Totok Irawan, menyatakan bahwa pihak kampus telah berkoordinasi penuh dengan pihak berwajib. Menurutnya, fokus utama kampus saat ini adalah memastikan kondisi Ira mendapat penanganan terbaik serta memberikan dukungan kepada keluarga korban.
Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pakuan, Towaf Totok Irawan, menyatakan bahwa pihak kampus telah berkoordinasi penuh dengan pihak berwajib. Menurutnya, fokus utama kampus saat ini adalah memastikan kondisi Ira mendapat penanganan terbaik serta memberikan dukungan kepada keluarga korban.
"Pihak kepolisian masih mengumpulkan informasi untuk mendalami kronologi serta penyebab insiden ini," ujarnya. Totok juga menegaskan bahwa fakultas memberikan perhatian penuh terhadap kasus ini dan mengimbau semua pihak untuk bijak dalam menyebarkan informasi.
“Kami berharap kondisi korban dapat segera stabil. Kami juga meminta masyarakat untuk tidak menyebarkan informasi yang belum pasti kebenarannya,” tambahnya.
Kasus Masih Terus Didalami
Hingga kini, penyidik masih mendalami berbagai kemungkinan terkait kondisi psikologis korban, tekanan mental yang mungkin dialami, hingga interaksi terakhir yang dilakukan Ira sebelum kejadian. Polisi juga memeriksa sejumlah saksi dan mengumpulkan data pendukung lain dari pihak kampus.
Hingga kini, penyidik masih mendalami berbagai kemungkinan terkait kondisi psikologis korban, tekanan mental yang mungkin dialami, hingga interaksi terakhir yang dilakukan Ira sebelum kejadian. Polisi juga memeriksa sejumlah saksi dan mengumpulkan data pendukung lain dari pihak kampus.
Kasus ini sekaligus membuka kembali pentingnya perhatian terhadap kesehatan mental mahasiswa, yang sering kali berhadapan dengan tekanan akademik, sosial, maupun personal tanpa memiliki ruang aman untuk bercerita. (fntv)

Posting Komentar untuk "Pesan Terakhir Jadi Petunjuk: Polisi Dalami Motif Mahasiswi Unpak yang Jatuh dari Lantai Tiga"