Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Presiden Prabowo Lakukan Lawatan ke 4 Negara, Siap Berpidato di Sidang Umum PBB ke-80



Framing NewsTV, Jakarta - Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, malam ini resmi memulai agenda kenegaraan penting dengan bertolak ke luar negeri untuk menghadiri Sidang Majelis Umum ke-80 Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York, Amerika Serikat. Pemberangkatan dilakukan dari Pangkalan Angkatan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, pada hari Jumat tanggal 19 September 2025, pukul 23.30 WIB. Dalam lawatan internasional ini, Presiden menggunakan pesawat kepresidenan dengan kode registrasi PK-GIG.

Kunjungan Presiden Prabowo kali ini tidak hanya sebatas menghadiri sidang di markas besar PBB, tetapi juga mencakup serangkaian agenda penting di 4 negara, yaitu Jepang, Amerika Serikat, Kanada, dan Belanda. Agenda padat tersebut berlangsung selama hampir sepekan dan dijadwalkan berakhir pada tanggal 27 September, saat Prabowo kembali ke Tanah Air.

Singgah ke Jepang Sebelum ke New York

Sebelum tiba di Amerika Serikat, Presiden Prabowo akan terlebih dahulu singgah di Osaka, Jepang. Agenda di Jepang difokuskan pada kunjungan ke Paviliun Indonesia dalam rangka Osaka Expo. Paviliun Indonesia menjadi salah satu pusat perhatian internasional karena menampilkan keunggulan bangsa, mulai dari budaya, inovasi, hingga peluang kerja sama investasi. Kehadiran Prabowo di sana diharapkan semakin mengangkat citra positif Indonesia di mata dunia sekaligus memperkuat diplomasi ekonomi.

Sugiono, yang turut mendampingi Presiden, menjelaskan bahwa singgahnya Prabowo ke Jepang juga menjadi simbol komitmen Indonesia untuk terus mempererat hubungan bilateral dengan Negeri Sakura. Jepang merupakan salah satu mitra dagang dan investasi terbesar Indonesia. Hubungan kedua negara selama ini sudah terjalin erat, baik dalam bidang ekonomi, teknologi, maupun pertahanan.

Agenda Utama di Amerika Serikat: Sidang Umum PBB

Setelah dari Jepang, perjalanan berlanjut menuju Amerika Serikat. Presiden Prabowo dijadwalkan tiba di New York pada tanggal 23 September. Agenda terpenting di sana adalah menyampaikan pidato resmi pada Sidang Umum PBB ke-80.

Sidang PBB tahun ini mengusung tema Better Together, Eight Years and More for Peace, Development and Human Rights. Tema tersebut menekankan pentingnya kerja sama multilateral dalam menjaga perdamaian, pembangunan berkelanjutan, serta penghormatan terhadap hak asasi manusia. Sugiono menjelaskan, sidang tahun ini sekaligus menjadi momentum untuk memperbarui semangat multilateralisme di tengah kondisi dunia yang penuh tantangan.

Bagi Indonesia, forum ini merupakan kesempatan emas untuk kembali menunjukkan peran sebagai pemimpin negara-negara Global South. Presiden Prabowo diharapkan menegaskan posisi Indonesia sebagai negara yang konsisten mendorong reformasi tata kelola global agar lebih adil, inklusif, dan berpihak kepada kepentingan semua bangsa, terutama negara-negara berkembang.

Tidak hanya itu, sidang PBB juga akan menjadi panggung internasional pertama bagi Presiden Prabowo sejak dilantik. Pidatonya diyakini akan menjadi sorotan media dunia, sekaligus mencerminkan arah kebijakan luar negeri Indonesia ke depan.

Melanjutkan Diplomasi ke Kanada

Usai menghadiri agenda di New York, Presiden Prabowo akan terbang menuju Ottawa, Kanada. Kunjungan ini memiliki arti penting karena Indonesia dan Kanada akan menandatangani perjanjian kerja sama ekonomi dalam kerangka Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA). Penandatanganan dijadwalkan berlangsung pada tanggal 24 September.

CEPA Indonesia–Kanada diharapkan membuka peluang besar dalam perdagangan dan investasi kedua negara. Melalui kerja sama ini, Indonesia bisa memperluas pasar ekspor ke Kanada, sementara Kanada mendapat kesempatan lebih besar menanamkan investasi di Indonesia.

Selain aspek ekonomi, kunjungan ke Kanada juga akan mempererat hubungan diplomatik yang sudah terjalin lama. Indonesia dan Kanada memiliki sejarah kerja sama erat di bidang pendidikan, energi, hingga isu lingkungan. Lawatan Presiden Prabowo ke Ottawa memperlihatkan komitmen Indonesia untuk memperkuat hubungan dengan negara-negara di kawasan Amerika Utara.

Kunjungan Kenegaraan ke Belanda

Setelah agenda di Kanada selesai, Presiden Prabowo akan melanjutkan perjalanan ke Eropa, tepatnya ke Belanda. Di sana, ia dijadwalkan bertemu langsung dengan Raja Willem Alexander serta Perdana Menteri sementara Belanda, Dick Schoof.

Belanda merupakan salah satu mitra strategis Indonesia di kawasan Eropa. Meski memiliki sejarah panjang kolonialisme, hubungan kedua negara kini telah berkembang menjadi kemitraan modern yang mencakup kerja sama ekonomi, pendidikan, hingga penanganan perubahan iklim. Pertemuan dengan Raja Willem Alexander dan Perdana Menteri Belanda diharapkan memperkuat hubungan bilateral serta membuka peluang kerja sama baru di berbagai bidang.

Momentum Diplomasi Global

Rangkaian lawatan Presiden Prabowo ke 4 negara ini bukan sekadar kunjungan formal, melainkan juga mencerminkan strategi diplomasi global Indonesia. Dalam situasi dunia yang penuh ketidakpastian, termasuk perang, krisis pangan, dan perubahan iklim, Indonesia berusaha menegaskan diri sebagai jembatan antara negara maju dan berkembang.

Kehadiran Presiden Prabowo di Sidang Umum PBB ke-80 sekaligus menegaskan posisi Indonesia sebagai bagian penting dari solusi global. Dalam pidatonya nanti, Prabowo diperkirakan akan menyoroti isu perdamaian dunia, kemandirian ekonomi, keadilan global, serta peran Indonesia dalam menjaga stabilitas kawasan Indo-Pasifik.

Lawatan ini juga menjadi kesempatan untuk memperkuat diplomasi ekonomi. Dari Jepang, Indonesia bisa menunjukkan daya tarik investasi; dari Amerika Serikat, Indonesia menegaskan komitmen pada kerja sama multilateral; dari Kanada, kerja sama perdagangan diperluas melalui CEPA; dan dari Belanda, hubungan historis dikembangkan menjadi kerja sama modern yang saling menguntungkan.

Presiden Prabowo Subianto dijadwalkan kembali ke Indonesia pada akhir bulan September, sekitar tanggal 26 atau 27. Dengan agenda padat yang mencakup 4 negara, lawatan ini menjadi salah satu perjalanan internasional terpenting bagi Indonesia tahun ini.

Rangkaian kunjungan tersebut sekaligus menunjukkan bahwa Indonesia tidak hanya hadir sebagai penonton dalam dinamika global, tetapi juga sebagai pemain aktif yang ikut menentukan arah tata kelola dunia. Melalui kepemimpinan Presiden Prabowo, Indonesia diharapkan mampu memperkuat posisi sebagai negara besar yang berdaulat, dihormati, dan berperan penting dalam kancah internasional. (najwa/fntv)

Posting Komentar untuk "Presiden Prabowo Lakukan Lawatan ke 4 Negara, Siap Berpidato di Sidang Umum PBB ke-80"